Hamas Serukan Intifada Jilid Tiga "Jumat Amarah" Usai Pengakuan Trump

7 Desember 2017 19:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hamas. (Foto: REUTERS/Mohammed Salem)
zoom-in-whitePerbesar
Hamas. (Foto: REUTERS/Mohammed Salem)
ADVERTISEMENT
Kelompok Hamas di Gaza menyerukan Intifada jilid tiga usai Presiden Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Trump semakin memicu kemarahan dengan rencana Amerika Serikat memindahkan kedutaan ke Yerusalem dari Tel Aviv.
ADVERTISEMENT
Seruan intifada atau "kebangkitan" disampaikan oleh pemimpin Hamas Ismail Haniya pada Kamis (7/12). Menurut dia, ini adalah cara untuk mengalahkan "musuh zionis".
"Kami menyerukan dan akan melakukan peluncuran Intifada di hadapan musuh Zionis," kata Haniya dalam pidatonya di Gaza, dikutip AFP.
"Ini tidak akan berhenti sampai pembebasan Yerusalem dan Tepi Barat," lanjut dia.
Yerusalem - Intifada 1987 (Foto: AFP/Sven Nackstrand)
zoom-in-whitePerbesar
Yerusalem - Intifada 1987 (Foto: AFP/Sven Nackstrand)
Haniya juga mengaku telah menginstruksikan seluruh anggota Hamas untuk siaga jika ada perintah mendadak terkait Yerusalem atau ancaman terhadap Palestina. Jumat besok, kata Haniya, akan menjadi "Jumat Amarah".
"Yerusalem bersatu adalah Arab dan Muslim, dan itu adalah ibu kota Palestina, seluruh Palestina," kata Haniya.
Haniya juga menyerukan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas untuk menarik diri dari perundingan damai dengan Israel.
ADVERTISEMENT
Intifada telah terjadi dua kali di Palestina dan merenggut banyak nyawa. Pada 1987 pecah Intifada pertama. Lebih dari 1.900 warga Palestina tewas ditembus peluru tentara Israel saat itu.
Pada tahun 2000 terjadi Intifada Jilid Dua yang berlangsung selama empat tahun. Lebih dari 3.100 warga Palestina tewas dalam peristiwa itu.
Israel telah melihat gelagat akan adanya perlawanan usai pernyataan Trump dan langsung mengerahkan ratusan pasukan tambahan di wilayah pendudukan Tepi Barat.
"Berdasarkan penilaian situasi yang ada, militer memutuskan menambah jumlah batalion untuk memperkuat wilayah (Tepi Barat), begitu juga pertahanan teritori dan intelijen tempur," kata pernyataan militer Israel.