Hanafi Rais Klaim Becak Listriknya Bisa Jalan 50 Km Sekali Isi Baterai

7 Maret 2018 17:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prototipe becak listrik. (Foto: Dok. Wiwin)
zoom-in-whitePerbesar
Prototipe becak listrik. (Foto: Dok. Wiwin)
ADVERTISEMENT
Waketum PAN Hanafi Rais membuat prototipe becak listrik untuk Pemprov DKI Jakarta. Becak tersebut merupakan hasil modifikasi dari becak konvensional.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan untuk memodifikasi becak listrik ini membutuhkan biaya sekitar Rp 20 juta. Meski bertenagakan listrik, Hanafi mengklaim becaknya mampu mengangkut beban seberat 250 kg.
"Jadi saya melihat becak listrik ini tidak sekadar sebuah kendaraan alternatif, tapi bisa mendorong rantai ekonomi dan juga pendidikan, sekaligus untuk lebih maju sama-sama," kata Hanafi di kawasan Senopati, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (7/3).
Prototipe becak listrik. (Foto: Dok. Wiwin)
zoom-in-whitePerbesar
Prototipe becak listrik. (Foto: Dok. Wiwin)
Hanafi membekali dinamo hub 1.000 watt dan 48 volt, baterai, rem cakram hidrolik, serta rangkanya diperkuat. Dia tak mendetailkan berapa kapasitas baterai tersebut.
Akan tetapi, ia menerangkan pengisian baterai membutuhkan daya listrik PLN sebesar 100 watt dengan waktu pengisian 3 jam. Dalam sekali pengisian penuh, becak listrik itu bisa menempuh jarak sejauh 50 km.
ADVERTISEMENT
Selain mampu mengangkut beban 250 kg, ia mengaku becaknya bisa berlari dengan kecepatan 25 km/jam.
Prototipe becak listrik. (Foto: Dok. Wiwin)
zoom-in-whitePerbesar
Prototipe becak listrik. (Foto: Dok. Wiwin)
Hanafi berencana memberikan becak listrik tersebut ke Pemprov DKI Jakarta. Becak tersebut akan sebagai contoh.
Jika Pemprov DKI setuju dengan prototipe tersebut, kata Hanafi, dirinya telah menyiapkan bengkel dan segala keperluan untuk mengubah becak konvensional di Jakarta. Hal tersebut sejalan dengan keinginan Pemprov DKI yang ingin menghidupkan kembali becak.
"Saya kira kita harus menjaga taste budaya yang melekat di becak itu. Jadi ini tidak sekedar barang yang sifatnya ekonomi, tapi ini juga barang budaya. Jadi itu yang ingin kita pertahankan," ujar putera Amien Rais itu.