Hanoi Minta Warga Berhenti Makan Daging Anjing dan Kucing

12 September 2018 12:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anjing untuk dikonsumsi. (Foto: Shutter stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anjing untuk dikonsumsi. (Foto: Shutter stock)
ADVERTISEMENT
Pemerintah kota Hanoi mengimbau warga agar berhenti mengonsumsi daging anjing dan kucing. Selain menyebarkan penyakit rabies, konsumsi daging hewan dianggap merusak citra ibu kota Vietnam tersebut.
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP, imbauan ini dikeluarkan pemerintah Hanoi pada Selasa (11/9). Konsumsi daging anjing dan kucing dianggap berbahaya. Awal tahun ini, tiga orang tewas karena rabies di Hanoi, dua warga lainnya terjangkit.
Perdagangan anjing untuk konsumsi bisa ditemui di berbagai pasar di Hanoi. Dalam tradisinya, daging anjing dikonsumsi dengan arak beras atau bir dalam sebuah acara makan besar.
Daging kucing atau yang dikenal dengan nama "harimau kecil" di Hanoi tidak sepopuler daging anjing, namun banyak dijual di daerah pinggiran kota.
Praktik penjagalan anjing dan kucing menuai kecaman karena terkenal sadis. Pemandangan anjing dan kucing di sel besi menunggu dijagal memicu protes dari berbagai lembaga pecinta hewan.
Menurut data pemerintah, ada sekitar 493 ribu anjing dan kucing di Hanoi yang kebanyakan hewan peliharaan. Di kota itu juga terdapat 1.000 toko yang menjual daging hewan tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut pernyataan pemerintah Hanoi, dengan berhenti makan daging anjing dan kucing berarti telah menjaga citra ibu kota sebagai kota "modern dan beradab" di mata orang asing.
"Perdagangan, penjagalan, dan konsumsi daging anjing dan kucing memicu reaksi negatif dari turis dan warga asing di Hanoi," ujar pernyataan pemerintah Hanoi.