Harapan Baru Berkat Kaki Palsu

13 Oktober 2019 15:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warnali berjalan menuju ruangan Yayasan Peduli Tuna Daksa (YPTD) di kawasan Sunter, Jakarta Utara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Warnali berjalan menuju ruangan Yayasan Peduli Tuna Daksa (YPTD) di kawasan Sunter, Jakarta Utara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Memiliki organ tubuh lengkap menjadi impian besar bagi para penyandang disabilitas, khususnya bagian kaki dan tangan yang menjadi tumpuan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Salah satunya Warnali, pria berusia 52 tahun asal Indramayu itu sudah bertumpu pada tongkat hampir 10 bulan. Diabetes yang dialami membuat salah satu kakinya harus diamputasi agar infeksi tidak menyebar menggerogoti bagian tubuh lainnya.
Datang sejak pagi, Warnali lekas melengkapi dokumen dan dilakukan pengukuran kaki untuk dibuatkan kaki palsu.
Petugas memeriksa dokumen di Yayasan Peduli Tuna Daksa (YPTD) kawasan Sunter, Jakarta Utara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Warnali (kiri) mencoba kaki palsu (protesa) di Yayasan Peduli Tuna Daksa (YPTD) di kawasan Sunter, Jakarta Utara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Selagi Warnali menunggu, suara bising ketukan palu dan gerinda terdengar di lantai tiga Yayasan Peduli Tuna Daksa (YTPD).
Rupanya, pekerja tengah sibuk menyelesaikan pembuatan kaki palsu untuk Warnali. Langkah demi langkah, para pekerja dengan teliti menyelesaikan pembuatan kaki palsu dengan kualitas yang bagus.
Warnali menunggu di depan ruangan Yayasan Peduli Tuna Daksa (YPTD) kawasan Sunter, Jakarta Utara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Pekerja merapikan pembuatan kaki palsu (protesa) di Yayasan Peduli Tuna Daksa (YPTD) di kawasan Sunter, Jakarta Utara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Empat jam lamanya menunggu, akhirnya kaki palsu selesai dibuat. Mulanya, dia tak biasa dan tidak nyaman saat mencoba berjalan. Namun, langkah demi langkah, dia mulai bisa beradaptasi. Rasa canggung Warnali berubah menjadi senyum yang terpancar di wajahnya.
Pekerja membuat kaki palsu (protesa) di Yayasan Peduli Tuna Daksa (YPTD) di kawasan Sunter, Jakarta Utara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Pekerja merapikan pembuatan kaki palsu (protesa) di Yayasan Peduli Tuna Daksa (YPTD) di kawasan Sunter, Jakarta Utara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Kaki palsu (protesa) yang hampir selesai pembuatannya di di Yayasan Peduli Tuna Daksa (YPTD) di kawasan Sunter, Jakarta Utara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Lembaga sosial Yayasan Peduli Tuna Daksa (YPTD) merupakan divisi dari Yayasan Sadhu Vasvani Center Jakarta. Fokus yayasan itu membantu para penyandang tuna daksa khususnya bagi yang kurang mampu. Nantinya mereka dengan mudah bisa mendapatkan bantuan kaki palsu (prostesa) dan tangan palsu secara gratis.
ADVERTISEMENT
"Kehilangan anggota tubuh bukanlah pilihan mereka, tetapi membantu adalah tujuan kita". - Yayasan Peduli Tuna Daksa.
Warnali (kanan) menunggu untuk mencoba kaki palsu (protesa) di Yayasan Peduli Tuna Daksa (YPTD) di kawasan Sunter, Jakarta Utara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Warnali berjalan menggunakan kaki palsu (protesa) di Yayasan Peduli Tuna Daksa (YPTD) di kawasan Sunter, Jakarta Utara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Warnali berjalan menggunakan kaki palsu (protesa) di Yayasan Peduli Tuna Daksa (YPTD) di kawasan Sunter, Jakarta Utara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan