Harga Minyak Mentah Indonesia Naik Jadi 45,48 dolar AS per Barel

2 Agustus 2017 11:27 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kilang minyak (Foto: Reuters/Todd Korol)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kilang minyak (Foto: Reuters/Todd Korol)
ADVERTISEMENT
Tim harga minyak mengumumkan rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) pada Juli 2017 naik menjadi 45,48 dolar AS per barel dari bulan sebelumnya senilai 43,66 dolar AS per barel. Sementara ICP SLC pada Juli 2017 mencapai 46,35 dolar AS per barel, naik dari sebelumnya 44,71 dolar AS per barel.
ADVERTISEMENT
Mengutip pengumuman di laman Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM, perkembangan rata-rata harga minyak mentah utama di pasar Internasional pada bulan Juli 2017 juga mengalami peningkatan.
Tercatat Dated Brent naik dari 46,52 dolar AS per barel menjadi 48,56 dolar AS per barel, Brent (ICE) naik dari 47,55 dolar AS per barel menjadi 49,15 dolar AS per barel, WTI (Nymex) menjadi 46,68 dolar AS per barel dari 45,20 dolar AS per barel, dan Basket OPEC naik dari 45,21 dolar AS per barel menjadi 46,78 dolar AS per barel.
Peningkatan harga minyak mentah utama di pasar internasional tersebut disebabkan beberapa faktor, yaitu publikasi IEA (International Energy Agency) pada Juli 2017 terkait naiknya proyeksi permintaan minyak mentah global tahun 2017 menjadi 98 juta barel per hari.
ADVERTISEMENT
Kenaikan juga didorong respons positif pasar atas pernyataan Menteri Energi Arab Saudi, bahwa Arab Saudi akan membatasi ekspor minyak mentah sebesar 6,6 juta barel per hari pada Agustus 2017. Kedua adalah Nigeria yang setuju mengikuti kebijakan OPEC membatasi produksi minyak mentahnya.
Faktor lainnya adalah, berdasarkan laporan EIA (Energy Information Administration)-USA, tingkat stok minyak mentah komersial, gasoline dan distillate fuel oil AS selama Juli 2017 mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan Juni 2017.
Berdasarkan laporan EIA, stok minyak mentah komersial pada Juli 2017 turun 19,5 juta barel menjadi sebesar 483,4 juta barel, stok gasoline turun 7,1 juta barel menjadi sebesar 230,2 juta barel, stok distillate fuel oil turun 0,8 juta barel menjadi sebesar 149,6 juta barel.
ADVERTISEMENT
Terakhir, berdasarkan publikasi IEA dan OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) pada Juli 2017, stok minyak mentah komersial negara OECD mengalami penurunan sebesar 6 juta barel dan 12,9 juta barel.
Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah juga dipengaruhi antara lain publikasi IEA, terdapat peningkatan permintaan produk minyak mentah di India dan Taiwan.
Selain itu, berdasarkan publikasi IMF (International Monetary Fund) pada Juli 2017, proyeksi pertumbuhan ekonomi China tahun ini diprediksi naik 0,1 persen dibandingkan proyeksi periode sebelumnya.