Hari Kartini Diperingati dengan Diskusi Narkoba di Istana Bogor

21 April 2018 10:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peringatan Hari Kartini di Istana Bogor (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peringatan Hari Kartini di Istana Bogor (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dua perempuan pegiat sosial berkesempatan berdialog dengan Ibu Negara Iriana Jokowi dan Istri Wapres, Mufidah Jusuf Kalla. Dialog ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Kartini di Istana Bogor, Sabtu (21/4).
ADVERTISEMENT
Kedua perempuan tersebut adalah Pegiat Rehabilitasi Narkoba dan HIV, Aisyah Dahlan dan Pimpinan Yayasan Sayap Ibu, Supartrusti. Keduanya membagikan cerita terkait kegiatan sosial yang mereka jalani selama ini. Dalam kesempatan ini hadir juga Menteri Luar Negeri RI Retno L Marsudi, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise.
Peringatan Hari Kartini di Istana Bogor (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peringatan Hari Kartini di Istana Bogor (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
Diskusi diawali dengan pertanyaan dari Mufidah kepada Aisyah. "Tantangan apa yang ibu hadapi selama menjalankan tugas ini?" tanya Mufidah kepada Aisyah.
"Kalau untuk para pecandunya ibu, karena ini narkoba sangat mengganggu otak emosi, jadi mereka sangat emosi. Sehingga untuk keluarga membawa mereka berobat sangat sulit," ujar Aisyah.
Perayaan Hari Kartini di Istana Bogor (Foto: Kevin Kurniawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Perayaan Hari Kartini di Istana Bogor (Foto: Kevin Kurniawan/kumparan)
Ia mengatakan bahwa peranan orang tua dalam rehabilitasi dan pengobatan narkoba ini sangat penting. Hal itu kemudian dipertegas oleh Iriana.
ADVERTISEMENT
"Harus didampingi orang tua terus ya Bu, selama pengobatan," kata Iriana.
Iriana selanjutnya menanyakan rata-rata usia korban narkoba. Aisyah mengungkapkan, rata-rata pemakai narkoba masih di usia produktif.
"Tapi sebetulnya sudah ada mulai 10 tahun," kata Aisyah.
Peringatan Hari Kartini di Istana Bogor (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peringatan Hari Kartini di Istana Bogor (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
Ia menceritakan bahwa pada usia tersebut penyimpangan penggunaan narkoba sudah mulai terjadi. Seperti menggunakan lem, spidol, karbol, hingga bensin. Aisyah mengatakan, bau dari golongan solven ini membuat kebodohan permanen hingga mengancam nyawa.
"Jadi kami memberikan masukan kepada anak-anak, gunakan lem dan spidol, satu jengkal dari hidung. Kalau terlalu dekat akan menimbulkan ketagihan," jelas Aisyah.
"Wah, 10 tahun ibu-ibu, ini sangat memprihatikan sekali," kata Iriana.
Iriana kemudian menegaskan pentingnya peran orang tua agar anak-anak terhindar dari narkoba.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, Iriana menanyakan kegiatan sosial yang dilakukan oleh Supartrusti selama 30 tahun terakhir. Ia kemudian menceritakan terkait penanganan anak berkebutuhan khusus dari keluarga kurang mampu. Mulai dari tantangan hingga suka citanya.
Peringatan Hari Kartini ini diselenggarakan Iriana dan Mufidah bersama Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja. Selain dialog, acara juga dimeriahkan dengan peragaan busana hingga pameran kerajinan dari berbagai daerah.