Hari ke-4 Pencarian Lion Air, Tim SAR Total Temukan 65 Kantong Jenazah

1 November 2018 22:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
M. Syaugi di konferensi pers terkait kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 di JICT 2, Rabu (31/10/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
M. Syaugi di konferensi pers terkait kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 di JICT 2, Rabu (31/10/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jumlah kantong jenazah pada hari keempat pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 bertambah. Pasukan gabungan Basarnas, TNI, Polri, dan sejumlah pihak terkait lainnya mencatat total saat ini telah mengevakuasi 65 kantong jenazah.
ADVERTISEMENT
“Sampai malam ini sudah 65 kantong jenazah. Kita tetap sinergi dan tetap semangat. Baik itu Basanarnas, TNI, Polri, dan Bakamla, serta Kemenhub termasuk masyarakat,” kata Kepala Banasarnas Marsekal Madya M Syaugi di Posko JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (1/11).
Sejumlah kantong jenazah tiba di RS Polri, Jakarta, Kamis (1/11). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah kantong jenazah tiba di RS Polri, Jakarta, Kamis (1/11). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Syaugi mengungkapkan, selain fokus pencarian terhadap korban, Tim SAR juga berusaha melacak keberadaan puing pesawat Lion Air. Dari hasil sensor ROV, Syaugi menyebut telah menemukan roda pesawat.
“(Akan diangkat) Pakai crane kapal. Karena itu landing gear, karena dengan manusia enggak kuat itu. Roda pesawat itu kan dua bannya,” lanjut Syaugi.
Syaugi mengaku optimis pengangkatan roda pesawat Lion Air bisa dilakukan besok dibantu kapal milik Pertamina yang punya crane pengangkut barang.
ADVERTISEMENT
“Ada juga barang yang diangkat tidak cukup menggunakan penyelam, tapi menggunakan crane begitu, karena perlu alat cukup besar dari Pertamina,” pungkasnya.
Sementara itu, di RS Polri, hari ini tercatat ada 13 kantong jenazah yang masuk. Nantinya kantong jenazah tersebut akan diidentifikasi dan dicocokkan dengan data ante mortem untuk mematikan identitas korban.
Dari proses rekonsiliasi, hingga saat ini baru ada satu identitas yang terungkap. Ia adalah Jannatun Cintya Dewi, seorang perempuan asal Sidoarjo, Jawa Timur, yang teridentifikasi pada Rabu (31/10). Pihak RS Polri kini terus berupaya untuk dapat mengidentifikasi korban lainnya.