Hari Sepeda Sedunia, Warga Ingin Kebijakan Pemerintah Pro Pesepeda

3 Juni 2018 9:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana car free day di bulan puasa. (Foto: Rafyq Alkandy/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana car free day di bulan puasa. (Foto: Rafyq Alkandy/kumparan)
ADVERTISEMENT
PBB pada 12 April 2018 menetapkan tanggal 3 Juni sebagai Hari Sepeda Sedunia. Lalu, bagaimana respons para pecinta olahraga sepeda di Indonesia terkait hasil keputusan PBB tersebut?
ADVERTISEMENT
kumparan mencoba mewawancarai salah satu warga yang sedang bersepeda di car free day (CFD) di kawasan Sudirman-Thamrin, Jakarta. Salah satu pesepeda dari komunitas sepeda London Taxi Bike, Wiwid, mengaku belum mengetahui jika 3 Juni ditetapkan sebagai Hari Sepeda Sedunia.
Wiwid dari Komunitas Sepeda London Taxi Bike. (Foto: Rafyq Alkandy/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wiwid dari Komunitas Sepeda London Taxi Bike. (Foto: Rafyq Alkandy/kumparan)
Setelah mengetahui hal tersebut, Wiwid lantas mengharapkan suatu saat ada perayaan Hari Sepeda Sedunia di Indonesia yang melibatkan pesepeda sedunia.
"Kalau emang 3 Juni jadi hari bersepeda sedunia, harusnya sih dibikin serius ya celebritingnya. Soalnya di sini kan klubnya banyak, saya juga punya klub sepeda," tutur Wiwid, Minggu (3/6).
Selain itu, ia meminta Pemprov DKI Jakarta memerhatikan hak pesepeda di jalan raya. "Mungkin untuk khusus terlalu eksklusif tetapi paling enggak diaturlah bahwa pesepeda itu juga berhak memakai jalan, tak hanya di car free day," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan Wiwid, salah satu anggota Komunitas Sepeda Selli Jakarta bernama Supriadi mengaku telah mengetahui 3 Juni ditetapkan sebagai Hari Sepeda Sedunia.
Ia berharap Indonesia bisa memperhatikan sepeda sebagai alternatif mengurai kemacetan. "Ya Indonesia harus punya kreasi sendirilah biar mengurangi kemacetan. Saya sendiri juga bekerja memakai sepeda," kata Supriadi.
Supriadi dari Komunitas Sepeda Selli Jakarta. (Foto: Rafyq Alkandy/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Supriadi dari Komunitas Sepeda Selli Jakarta. (Foto: Rafyq Alkandy/kumparan)
Lebih lanjut, Supriadi mengeluhkan kendaraan bermotor terlalu mendominasi jalan raya, bahkan trotoar. Dia berpandangan seharusnya pesepeda bisa diutamakan.
"Soal kendaraan bermotor, kadang-kadang kan trotoar aja sering digunakan untuk kendaraan bermotor. Kasi jalan buat sepeda," imbuh dia.
Senada dengan Wiwid, Supriadi berharap pemerintah turut memperhatikan para pesepeda dan diberi jalur khusus di seluruh jalan di Ibu Kota. Tak hanya sehat, menurutnya, bersepeda juga akan mengurai kemacetan.
ADVERTISEMENT
"Harusnya juga ada. Kan pertama sehat. Kedua, lalu lintas enggak berantakan banget," tegas Supriadi.