Harimau Sumatera Turun Gunung ke Perkampungan Warga di Aceh Selatan

24 November 2018 17:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Harimau Sumatera yang memasuki perkampungan warga.  (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Harimau Sumatera yang memasuki perkampungan warga. (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Sepasang harimau terlihat melintas di perkampungan Kecamatan Kluet, Aceh Selatan. Penampakan harimau ini membuat warga khawatir, mereka menggelar ronda malam keliling kampung untuk berjaga-jaga.
ADVERTISEMENT
Kemunculan satwa dilindungi itu diketahui sejak 2 hari lalu, Kamis (22/11). Sejumlah warga sempat melihat pergerakan harimau di jalan perkampungan.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Sapto Aji Prabowo, membenarkan adanya harimau yang turun ke kampung di Aceh Selatan. Kata dia, kemunculan satwa itu terekam oleh kamera trap dan kamera poket warga di sana.
Harimau terdeteksi sebanyak 2 ekor, berjenis jantan dewasa dan betina beranjak remaja diperkirakan usia 2-3 tahun yang mulai birahi.
“Dua hari yang lalu warga juga merekam dengan kamera poket di pinggir jalan,” ujarnya, saat dikonfirmasi Sabtu (24/11).
Ilustrasi harimau (Foto: commons wikipedia)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi harimau (Foto: commons wikipedia)
Untuk menghindari konflik antara satwa dan manusia serta aksi pemburuan, kata Sapto, masyarakat setempat bersama tim BKSDA, WCS dan Polsek Kluet telah melakukan kegiatan ronda malam.
ADVERTISEMENT
“Kalau konflik dalam arti makan ternak dan lainnya belum pernah terjadi di sana, tapi kalau posisi harimau pernah beberapa kali terlihat di jalan dan kebun desa,” kata Sapto.
Masyarakat di kecamatan Kluet Aceh Selatan melakukan kegiatan ronda malam untuk mewaspadai gangguan dan ancaman Harimau Sumatera yang memasuki perkampungan warga.  (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Masyarakat di kecamatan Kluet Aceh Selatan melakukan kegiatan ronda malam untuk mewaspadai gangguan dan ancaman Harimau Sumatera yang memasuki perkampungan warga. (Foto: Dok. Istimewa)
BKSDA juga telah melakukan penyisiran lokasi dan mencari jalan tikus akses harimau masuk ke perkampungan. Serta mewaspadai adanya aksi perburuan seperti pemasangan jerat dan umpan beracun.
“Tim kita setiap malam meronda bersama masyarakat sampai sekarang, kegiatan ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” sebut Sapto.
Selain itu, kata Sapto, BKSDA telah mensosialisasikan ke masyarakat agar tidak lagi beraktivitas di dalam kebun sendirian. Pihaknya meminta agar warga kembali ke rumah masing-masing sebelum pukul 17.00 WIB.