Harimau yang Terkam Warga Riau, Sudah Terdeteksi Sejak Desember 2016

5 Januari 2018 18:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Harimau (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Harimau (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menyatakan Harimau Sumatera yang menerkam Jumiati --pegawai perkebunan kelapa sawit Eboni Estate PT THIP di Kabupaten Indragiri Hilir--, Rabu (3/1) lalu, sudah terdeteksi di sekitar perkebunan dan pemukiman sejak Desember 2016.
ADVERTISEMENT
Beberapa kali harimau tersebut terekam kamera yang telah dipasang oleh BBKSDA Riau. Beberapa jepretan kamera menunjukkan kalau harimau tersebut berusia remaja, namun belum diketahui jenis kelamin serta jumlah harimau di sekitar lokasi kejadian.
“Dari Desember 2016 sudah ada laporan warga terkait keberadaan harimau itu,” ujar Pelaksana Tugas Kepala BBKSDA Riau, Haryono, seperti dikutip dari Antara, Jumat (5/1).
Meski terpantau sejak satu tahun lalu, dia membantah pihaknya tidak melakukan upaya pencegahan, identifikasi, maupun translokasi. Karena menurutnya, proses identifikasi harimau bukan perkara muda, lantaran daya jelajah harimau mencapai 100-300 kilometer. Hal itu membutuhkan perencanaan yang matang untuk bisa mengetahui secara pasti “home range” dari harimau itu.
Menurut dia, sejak awal 2017 pihaknya bersama dengan perusahaan yang berada di sekitar TKP serta didukung kepolisian dan lembaga swadaya masyarakat pegiat konservasi terus mematangkan upaya pencegahan dan penaggulangan
ADVERTISEMENT
“Bukan hari ini saja tiba-tiba kita berencana melakukan kegiatan translokasi,” ujar Haryono.
Selain itu, sebenarnya dia akan membentuk tim terpadu awal Januari 2018 ini setelah BBKSDA Riau serta pihak terkait lainnya merampungkan rencana penanggulangan satwa dilindungi itu.
"Rencananya tanggal 4 (Januari 2018) kemarin akan kita turunkan tim. Namun, tanggal 3 (Januari 2018) ada kejadian (Jumiati diterkam harimau)," ujarnya.