Hasto Kenang Obrolan Jokowi-Megawati soal NU-Muhammadiyah di Kabinet

26 Mei 2019 18:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi di HUT ke-71 Megawati  Foto: Fitrah Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi di HUT ke-71 Megawati Foto: Fitrah Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengenang bagaimana Presiden Jokowi berkonsultasi susunan kabinet kerja usai Pilpres 2014. Ia mengatakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat itu mengingatkan pentingnya peran Islam di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal ini ia ceritakan dalam acara diskusi ‘Pesan Perdamaian dalam Al-Quran’ yang diadakan oleh PDIP sekaligus untuk berbuka bersama. Ia bercerita bagaimana Megawati memberikan saran untuk memberikan 2 kursi menteri ke perwakilan 2 organisasi Islam besar di Indonesia.
“Pas Pak Jokowi berkonsultasi kepada Bu Mega pada 2014. Bu Megawati mengingatkan kepada Jokowi pentingnya Islam masuk ke Indonesia melalui Syarekat Dagang Islam sebagai sebuah gerakan politik. Tapi di balik semua itu adalah bagaimana Islam bersentuhan dengan ekonomi umat,” ujar Hasto di DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (26/5).
Lalu ia bercerita mengenai peran organisasi Islam besar di Indonesia. Yaitu Muhammadiyah dan NU. Ia mengatakan Muhammadiyah dinilai sebagai organisasi yang banyak bergerak dalam bidang perdagangan. Sedangkan NU adalah organisasi Islam yang banyak bergerak di akar rumput dan membantu orang-orang kecil.
ADVERTISEMENT
“Maka Bu Mega berpesan pada Pak Jokowi untuk kembalikan Islam kepada perdagangan, pada jalan ekonomi umat itu. Sehingga Pak Jokowi berpesan Muhammadiyah sebaiknya memegang menteri perdagangan agar membantu membasmi ketidakadilan dan mengembalikan kepada rakyat Islam yang membangun perekonomian rakyat,” ujar Hasto.
“Terus beliau (Jokowi) nanya, NU-nya bagaimana? Kalau berbicara orang miskin akibat persekusi orde baru maka kita lihat yang di bawah yang sering diperlakukan tidak adil adalah orang Islam khususnya keluarga Islam Nahdliyin. Maka Bu Mega berpesan agar orang NU untuk Kementerian Kesejahteraan Sosial misalnya seperti itu,” ujar Hasto.
Lalu Sekjen PDIP tersebut mengatakan, bahwa orang Islam memang seharusnya masuk menjadi penggerak di Indonesia. Karena Islam pun masuk ke Indonesia melalui proses yang damai dan itulah yang menjadi semangat untuk Jokowi membangun ke depan.
ADVERTISEMENT
“Masuk Islam ke Indonesia masuk proses akulturasi kebudayaan dengan jalan damai. Dan inilah jadi semangat kita bersama untuk membangun optimisme untuk masa depan,” tandasnya.