news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Berujung Damai, Heboh Guru di Bekasi Dipecat karena Pilih Ridwan Kamil

29 Juni 2018 14:07 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Robiatul Adawiyah, guru SDIT Darul Maza yang berada di bawah Yayasan Daarunnajaat di Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, mendadak jadi bahan perbincangan. Bermula dari potongan percakapan via Whatsapp yang menyebar di media sosial.
ADVERTISEMENT
Robiatul dalam percakapan Whatsapp itu diketahui saat Pilkada Jawa Barat menyalurkan aspirasinya ke Rahmat Effendi, calon wali kota Bekasi dan Ridwan Kamil, calon gubernur Jawa Barat. Aspirasi Robiatul yang berbeda ini rupanya menjadi persoalan.
Salah seorang pengurus SDIT itu menilai pilihan Robiatul berbeda dengan kebijakan yayasan. Hingga akhirnya, keluar kalimat agar Robiatul tak mengajar lagi di SDIT tersebut.
Suami Robiatul bernama Andriyanto Putra Vakora mengunggah soal pemecatan itu di akun Facebook-nya pada Kamis (28/6).
Dalam percakapan di Grup Whatsapp SDIT Darul Maza, tampak salah seorang guru mengucapkan selamat kepada Robiah karena pilihannya yaitu Ridwan Kamil, menang dalam Pilgub Jabar. Namun, tidak lama setelah itu ada seorang guru bernama Fahrudin mengomentari pilihan Robiatul itu.
ADVERTISEMENT
"Kok bisa ya, Bu, pilihannya lain? Padahal yayasan sudah jelas arahan dan pilihannya," kata Fahrudin dalam percakapan tersebut.
Robiatul langsung menanggapi pertanyaan Fahrudin itu. Ia mempertanyakan balik maksud dari pertanyaan Fahrudin itu, menurutnya pemilu memiliki azas luber dan jurdil (langsung umum bebas jujur dan adil).
"Karena saya punya hati nurani dan penilaian tersendiri, dan pemilu memiliki azas luber dan jurdil. Jadi itu hak setiap orang tanpa harus mengikuti pendapat siapa pun," ucap Robiatul.
Tanpa disangka, setelah Robiatul memberikan pernyataan itu, Fahrudin yang belakangan diketahui sebagai guru di SDIT Darul Maza, memberikan respons yang tidak terduga. Ia memutuskan untuk memecat Robiah.
"Kalau gitu kami hanya mau kerja sama dengan staf yang satu visi dan misi dan gerak. Silakan kalau Ibu tidak nyaman dengan kebijakan kami, masih banyak lembaga yang mungkin satu visi dengan ibu, semoga ini dipahami. Terima kasih atas kerja sama dan kontribusinya selama ini, mohon maaf atas keputusan ini," beber Fahrudin seperti dikutip dari pernyataan yang menyebar tersebut.
Robiatul (baju biru) dan SDIT Darul Maza islah (Foto: Dok. Istimewa)
Pihak SDIT Darul Mazah Islah ke guru yang dipecat (Foto: Dok. Istimewa)
Pihak SDIT Darul Mazah Islah ke guru yang dipecat (Foto: Dok. Istimewa)
Robiatul pun menerima keputusan itu. Namun ia meminta syarat agar diberikan surat pemberhentian dan juga alasan yang jelas.
ADVERTISEMENT
Karena menyebar di media sosial, urusan pemecatan karena beda pilihan politik ini menjadi urusan publik. kumparan pada Jumat (29/6) mendatangi langsung SDIT Darul Maza di Jatiasih untuk meminta klarifikasi dari pihak yayasan. Sayang, pihak sekolah tidak ada yang mau berkomentar banyak terkait kasus ini.
"Maaf ya, kami sudah klarifikasi. Tidak semua harus saya klarifikasi. Nanti ada 12, ada 5 lagi wartawan yang datang ke sini. Kita di sini kerja bukan untuk memberikan klarifikasi. Kita banyak kerjaan lain," kata salah seorang guru SDIT Darul Maza yang enggan disebutkan namanya.
Namun, ia tidak menampik kebenaran dari kejadian itu. Namun menurutnya, kasus itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
"Semua sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Jadi tolong jangan cari informasi lagi ke kita," tutup guru tersebut.
SMPIT Darul Maza Jatiasih. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
kumparan kemudian mendapatkan penjelasan dari suami Robiatul bahwa kasus itu sudah damai, diselesaikan kekeluargaan. Berikut penjelasannya:
ADVERTISEMENT
PERMASALAHAN ANTARA YAYASAN DARUNNAJAAT MAZA DAN GURU SDIT-nya BERUJUNG ISLAH
Niat baik harus disambut dengan niat yang baik nan ikhlas juga. Menjaga silaturahmi lebih baik untuk merajut persaudaraan sesama umat, terutama di lembaga pendidikan yang notabene tembok terdepan peradaban bangsa.
Pagi ini pihak Yayasan Darunnajat Maza yang diwakili Ust. Fahrudin, Ust. Jono, beserta Kepala SDIT Darul Maza (Ibu Tami) dengan niat yang baik datang ke kediaman Keluarga Besar Ibu Robiatul Adawiyah (guru SDIT Darul Maza yang viral pemecatan kemarin) untuk menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kelalaian Yayasan dalam menjalankan manajemen pendidikan.
Ust Fahrudin juga menyampaikan permohonan maaf secara pribadi dan ke depan insya Allah tidak akan terjadi hal seperti ini lagi yang akhirnya akan membuat civitas akademik Darul Maza maupun masyarakat merasa resah.
ADVERTISEMENT
Keluarga besar Ibu Robiatul Adawiyah yang didampingi suami, orang tua, kakak dan adik yang semuanya pendidik menyambut baik dan memaafkan dengan seikhlas-ikhlasnya yang disampaikan oleh Ibu Robiatul Adawiyah sendiri, Bpk. Ust Eli Suhaeli (orang tua), dan Andriyanto (suami), insya Allah di mana pun nantinya Ibu Robiatul Adawiyah akan mengabdikan diri selaku pendidik dapat keberkahan dan kebahagiaan, aamiin.
Kami berharap baik dari pihak yayasan maupun pihak keluarga setelah islah ini tidak ada lagi permasalahan tambahan yang nantinya akan banyak dimanfaatkan oleh berbagai pihak.
Alhamdulillah, setelah saling maaf-memaafkan lega rasanya...
Semoga Yayasan Darunnajaat Maza bisa terus meningkatkan pelayanan dalam Pendidikan Islam dengan lebih baik lagi.
Kita sama-sama jadikan pelajaran untuk kita semua atas kejadian ini.
ADVERTISEMENT