Hendropriyono: Jangan Kasih Panggung ke Orang Asing yang Acak-acak RI

5 September 2019 23:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum PKPI AM Hendropriyono Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketum PKPI AM Hendropriyono Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Mantan Kepala BIN, AM Hendropriyono, angkat suara soal masalah yang terjadi di Papua. Menurut dia, jangan sekali-kali bangsa Indonesia memberikan ruang kepada pihak asing untuk mencampuri urusan dalam negeri. Hal itu agar Indonesia bisa tetap berdiri tegak dalam bingkai NKRI.
ADVERTISEMENT
"Kita jaga supaya kita tidak pecah belah, karena ngapain orang asing masuk-masuk aduk-aduk negeri kita, masa kita ikut kasih pandangan-pandangan yang menguntungkan mereka, itu pengkhianat," kata Ketum PKIPI itu di kediamannya, Senayan Residence, Jakarta, Kamis (5/9).
"Kamu anak-anakku saya kasih tahu, lebih bagus kita tambah seribu musuh daripada satu orang pengkhianat, itu kamu bersihkan negeri ini dari pengkhianat, selamatkan negeri kamu sendiri," imbuhnya.
Hendro juga meminta semua pihak untuk tetap tenang dan tak terus menyebarkan informasi yang salah soal insiden di Papua.
"Dan sekali lagi saya minta coolling down saudara-saudara tentang publikasi kerusuhan dan keributan di Papua itu. Tapi juga terutama jangan kasih panggung kepada orang-orang asing yang main baik dia dari luar negeri maupun ada di Papua, dia acak-acak negeri kita, jangan dikasih panggung," tegasnya.
Warga melintasi bangunan dan kendaraan yang rusak, di Jayapura, Papua, Jumat (30/8). Foto: ANTARA FOTO/Gusti Tanati
Menurut Hendro, orang-orang seperti pemimpin separatis pembebasan Papua, Benny Wenda, bukan orang asli Indonesia. Dia, kata Hendro, adalah orang asing.
ADVERTISEMENT
"Benny Wenda kan orang asing, bukan orang Indonesia. Jadi banyak lagi bule yang ada di sana yang menyebar-nyebarkan itu (hoaks). Itu kita harus bersatu menghadapi yang begituan, jangan terus dari bangsa kita ikut-ikut celamitan," tutur Hendro.
Menurutnya, malu terhadap diri sendiri apabila anak bangsa ikut berpendapat yang konteksnya justru menguntungkan pihak asing.
"Kalau ada yang celamitan hanya karena ingin dapat panggung untuk nama sendiri juga untuk LSM-nya untuk kelompoknya untuk interest mereka sendiri berhentilah," ujar Hendro.
"Itu pengkhianatan namanya karena kita sekarang hanya satu kesetiaan yaitu kepada bangsa Indonesia sendiri, diri kita ini Indonesia, tanah air kita Indonesia," tutupnya.