Hendropriyono: Kalau dr. Terawan Dilarang Praktik, Saya Lari ke Dukun

13 April 2018 13:04 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua PKPI Hendropriyono (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua PKPI Hendropriyono (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Prahara dr. Terawan Agus Putranto yang dinilai telah melanggar etik akibat metode 'cuci otak' menuai pro dan kontra. Sejumlah pejabat dan tokoh nasional pernah menjadi pasien dr. Terawan. Mulai dari Aburizal Bakrie, Susilo Bambang Yudhoyono, hingga Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), A.M. Hendropriyono ternyata pernah menjadi pasien dari dr. Terawan. Ia menyayangkan pihak-pihak yang mempermasalahkan inovasi dari dr. Terawan tersebut.
"Buat saya, sebagai pasien, yang penting saya sembuh. Masa bodoh itu teori diakui atau tidak diakui. Persoalan itu di sekolahan sana. Yang penting rakyat maunya sembuh," kata Hendropriyono di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/4).
Hendropriyono cukup jengkel mendengar kasus yang menimpa dr. Terawan, bahkan ia menuturkan kalau praktik dr. Terawan dilarang, ia lebih baik pergi ke dukun.
"Kalau sampai dilarang praktik Terawan itu, lalu saya lari ke dukun saja yang enggak diatur-atur praktiknya. Nah kan itu namanya menjerumuskan rakyat," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Hendropriyono berpendapat metode harusnya tidak dipermasalahkan. Yang terpenting, masyarakat bisa sembuh karena metode yang dikembangkan oleh dr. Terawan.
"Jadi menurut saya sudahlah yang penting kita ini untuk kepentingan rakyat. Kalau rakyat ini pada sakit stroke, pada mati, ini ada orang bisa ngobatin apa salahnya? Kalau teorinya salah, ya itu urusan teori," jelas dia.