Hendropriyono Sarankan Jokowi Bentuk Zaken Kabinet

Ketum PKPI AM Hendropriyono Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan

Presiden Joko Widodo menyebut telah mengantongi sejumlah nama calon menteri yang akan membantunya di pemerintahan 2019-2024. Jokowi mengatakan komposisi perwakilan dari kalangan profesional dan partai politik hampir berimbang, sekitar 60:40.

Terkait hal ini, mantan Ketua Umum PKPI HM Hendropriyono berharap Jokowi dapat membentuk kabinet zaken. Namun, menurutnya, kabinet zaken tidak harus diisi oleh kalangan profesional, tapi bisa juga dari partai politik.

"Presiden yang saya harapkan bikin kabinet sesuai seperti zaken kabinet. Jadi cari orang yang profesional, boleh dari partai enggak apa-apa. Tapi yang pilih kepala negara supaya begitu duduk, setianya kepada negara, tidak lagi kepada partai," kata Hendro di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (11/7).

Menurut Hendro, tidak sulit bagi Jokowi untuk menentukan mana saja orang yang memiliki jiwa nasionalisme tinggi untuk menjadi menteri. Itu bisa terjadi asalkan ada kemauan politik yang kuat.

"Saya kira tidak terlalu susah (memilih menteri), asal semuanya kalian punya keinginan dan kemauan politik, " ucap Hendro.

Presiden Joko Widodo meninjau Pameran Karya Kreatif Indonesia di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (12/7). Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Hendro melanjutkan, ia juga sepakat dengan usulan sejumlah pihak agar Presiden Jokowi dapat memilih anak muda menjadi menteri. Sebab, kata dia, saat ini waktunya anak-anak muda untuk tampil.

"Kalau saya akan sangat bersyukur (kalau ada anak muda di kabinet), karena saya sendiri mengalami waktu saya muda saya baca buku itu yang tebalnya 300 halaman 2 hari selesai. Sekarang bisa sebulan, karena apa? Sudah tua," ucap Hendro

"Jadi yang muda-muda harus tampil sekarang. Wah saya seneng itu. Pak Jokowi kan orang muda, dia pilih yang muda-muda," tutupnya.

Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan telah mengantongi sejumlah nama calon menteri untuk pemerintahan 2019-2024. Bahkan Jokowi mengaku tidak masalah jika partai pendukungnya meminta jatah menteri.

Komposisi dalam kabinet yang akan datang juga hampir berimbang antara kalangan profesional dan partai politik. Termasuk juga dari kalangan milenial.

"Ya kira kira 60:40 atau 50:50, kira kira itu. Ya nanti dilihatlah. Nanti kalau keluar dilihat," kata Jokowi di Jakarta Convention Centre, Jakarta.