Hoaks Video Operasi Tangkap Tangan Truk KPU Pengangkut C1 di Condet

22 April 2019 13:06 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Media sosial kembali diramaikan dengan sebuah video berisi laporan dari salah satu tim sukses yang mengaku tim sukses salah satu paslon peserta Pilpres 2019. Di video itu, dia menyebutkan adanya operasi tangkap tangan truk pengangkut logistik C1 KPU di sebuah tempat percetakan.
ADVERTISEMENT
Dalam video tersebut, kecurangan KPU digambarkan dengan keberadaan truk milik KPU yang sedang terparkir di salah satu percetakan di kawasan Condet, Jakarta Timur. Truk tersebut diduga ingin mengubah hasil surat suara. Sopir truk disebut melarikan diri dan sejumlah barang bukti telah diamankan.
kumparan yang mendapatkan video itu segera datang ke lokasi untuk melakukan pengecekan. Setelah kumparan konfirmasi ke pihak percetakan, dapat dipastikan bahwa video tersebut adalah hoaks.
Bawaslu cek percetakan di Condet, Jakarta Timur. Foto: Dok istimewa
“Itu nggak bener, hoaks itu videonya,” kata Kepala Produksi Digital Print, Agus, saat ditemui di kantor Digital Printing, Jalan Raya Condet, Jakarta Timur, Senin (22/4).
Agus menjelaskan truk tersebut bukan milik KPU melainkan milik tempatnya bekerja. Truk tersebut ditempel stiker KPU karena dipakai untuk mengirim logistik ke KPU daerah.
ADVERTISEMENT
“Truk kita ada lambang KPU-nya dikiranya kita melakukan kecurangan. Itu truknya dipakai untuk nganter spanduk ke luar kota selama ini, jadi biar nggak kena polisi kemarin-kemarin kita pasang (stiker KPU), cuma kita lupa saja ngelepasnya,” ujar Agus.
Agus mengatakan percetakan tempatnya bekerja memang menjalin kerja sama dengan KPU untuk mencetak baliho dan spanduk kepentingan pemilu.
“Kita kan menang tender untuk percetakan KPU, jadi nyetak spanduk KPU, kaya KPU Sumatera, dan lain-lain, jadi kita bawanya KPU saja, surat suara itu sama sekali nggak benar,” jelas Agus.
“Ini saja di sini ada spanduk Jokowi ada, spanduk Prabowo ada,” sambungnya lagi.
Agus membantah informasi yang disebut pria di video soal sopir truk melarikan diri. Agus mengatakan truk tersebut sudah terparkir sejak Selasa (16/4) karena sopir truk pulang kampung untuk mencoblos.
Bawaslu cek percetakan di Condet, Jakarta Timur. Foto: Dok istimewa
“Itu salah besar ,jadi ini sopir pulang Selasa (16/4) ke Lampung karena mau nyoblos, ini mobil dari Selasa udah di sini. Nah, ini dia nyampe Jakarta dari pagi tadi,” katanya.
ADVERTISEMENT
“Jadi salah kalau sopirnya kabur, orang mobil sudah dikunci,” sambungnya lagi.
Agus mengatakan usai 'penggerebekan' yang dilakukan oleh salah satu tim paslon ke percetakannya, berbagai pihak telah mengecek. Mulai dari personel KPU, Bawaslu, hingga polisi telah datang.
“Sudah ngecek semua, jadi tim dari polisi, tim orang 02 sudah ngecek ke atas, sampai lantai 4 sudah ngecek semua, RT dan RW juga ke sini ,” kata Agus.
Truk KPU yang viral mengangkut C1. Foto: Darin Atiandina/kumparan
Selama pengecekan, menurut Agus, tidak ditemukan sesuatu yang mencurigakan. Truk tersebut juga tidak ada isinya.
Pihak Bawaslu mencopot sticker KPU di badan truk untuk mengakhiri temuan ini. Meski begitu, Agus mengatakan pihaknya merasa dirugikan karena dituduh mencurangi salah satu paslon lewat video yang telah beredar luas di masyarakat
ADVERTISEMENT
“Jelas (video itu) merugikan, kesannya kayak kita mencurangi, kita merasa dirugikan banget, padahal di sini namanya percetakan ya kita cetak 01 dan 02. Namanya juga kita di bawah KPU, kita nyetak apa aja,” ujar Agus.
Truk KPU yang viral mengangkut C1. Foto: Darin Atiandina/kumparan