Hoaks Video Truk KPU Pengangkut C1, Percetakan di Condet Dirugikan

22 April 2019 13:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bawaslu cek percetakan di Condet, Jakarta Timur. Foto: Dok istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Bawaslu cek percetakan di Condet, Jakarta Timur. Foto: Dok istimewa
ADVERTISEMENT
Usaha Percetakan Digital Print merasa dirugikan dengan keberadaan video hoaks terkait truk KPU pengangkut C1 Pemilu 2019. Video yang beredar di media sosial itu dibuat orang-orang yang mengaku pendukung salah satu paslon di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Lewat video itu, percetakan tersebut dituduh telah mendukung KPU berbuat curang. Tempat percetakan di kawasan Condet, Jakarta Timur, itu disebut ikut ambil peran dalam mengubah surat suara C1 untuk paslon nomor urut 01.
Padahal, tempat percetakan tersebut hanya salah satu mitra KPU yang bertugas untuk mencetak baliho dan spanduk untuk penyelenggaraan pemilu.
“Jelas merugikan, kesannya kayak kita mencurangi, kita merasa dirugikan banget. Padahal di sini namanya percetakan, ya kita cetak 01 dan 02, namanya juga kita di bawah KPU, kita nyetak apa saja,” kata Kepala Produksi Digital Print Agus di kantor Digital Print, Jalan Raya Condet, Jakarta Timur, Senin (22/4).
Agus memastikan video yang viral tersebut adalah hoaks. Si pembuat video telah menyebarkan berita tidak benar karena tidak konfirmasi, ditambah lagi tidak punya izin untuk membuat video tersebut.
ADVERTISEMENT
“Enggak ada (izin atau konfirmasi), bikin video saja langsung,” kata Agus.
Agus menjelaskan keterangan soal truk KPU dalam video tersebut juga tidak benar. Karena, truk tersebut bukan milik KPU, melainkan milik percetakan.
Percetakan tempat Agus bekerja memang menjalin kerja sama dengan KPU untuk mencetak baliho dan spanduk demi kepentingan pemilu. Truk tersebut ditempel dengan stiker KPU, karena dipakai untuk mengirim pesanan KPU ke daerah-daerah.
“Kita kan menang tender untuk percetakan KPU, jadi nyetak spanduk KPU, kayak KPU Sumatera, dan lain-lain. Jadi kita bawanya (spanduk pesanan) KPU saja, (bawa) surat suara itu sama sekali enggak benar,” jelas Agus.
“Ini saja di sini ada spanduk Jokowi, ada spanduk Prabowo,” sambungnya.
Truk KPU yang viral mengangkut C1. Foto: Darin Atiandina/kumparan
Agus membantah pernyataan di video hoaks tersebut yang mengatakan sopir truk melarikan diri. Sebab, sang sopir sedang berada di luar kota saat penggerebekan di percetakan itu dilakukan para pembuat video.
ADVERTISEMENT
“Itu salah besar, jadi ini sopir pulang Selasa (16/4) ke Lampung karena mau nyoblos. Ini mobil dari Selasa sudah di sini. Nah ini dia (sopirnya baru) sampai Jakarta pagi tadi,” katanya.
Agus mengatakan setelah video tersebut viral, berbagai pihak telah melakukan pengecekan. Mulai dari KPU, Bawaslu, polisi, RT dan RW, termasuk pembuat video pun telah melakukan pengecekan.
Selama pengecekan, menurut Agus, tidak ditemukan sesuatu yang mencurigakan. Truk tersebut pun tidak ada isinya. Untuk mengakhiri kecurigaan, pihak Bawaslu mencopot stiker KPU di badan truk.
Meski dirugikan, Agus mengatakan tidak akan memperpanjang kasus ini. Ia hanya menegaskan bahwa tidak ada kecurangan yang dilakukan oleh pihak Digital Print.
“Enggak usah diperpanjang, yang penting di sini itu cetak spanduk dan tidak ada kecurangan apa pun. Enggak tahu tapi kalau bos saya ke depannya,” tutup Agus.
ADVERTISEMENT