Hotel di Bali Diimbau Tak Tawarkan Paket Hura-hura Saat Nyepi

9 Maret 2018 14:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hari Raya Nyepi di Bali. (Foto: Antara/Fikri Yusuf)
zoom-in-whitePerbesar
Hari Raya Nyepi di Bali. (Foto: Antara/Fikri Yusuf)
ADVERTISEMENT
Gubernur Bali Made Mangku Pastika beberapa waktu lalu mengkritik hotel-hotel terkait paket yang ditawarkan di hari Raya Nyepi. Pasalnya, paket tersebut dinilai tak menghormati prosesi Catur Brata Penyepian umat Hindu karena tetap ada unsur hura-hura.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Ketua Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengimbau agar hotel di Pulau Dewata itu menyediakan paket Nyepi pada 17 Maret mendatang yang sesuai. Yakni tanpa keluar dari pemaknaan Nyepi yang sebenarnya.
"Kami mengimbau untuk anggota (hotel-hotel) untuk menghormati hari raya Nyepi. Kalau dibuat paket Nyepi untuk tidak keluar dari subtansi, seyogyanya hotel-hotel ini bisa menguatkan," ujar pria yang akrab disapa Cok Ace kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (9/3).
Ia menyampaikan Nyepi menjadi momen sangat penting untuk refleksi. Sehingga, paket-paket yang ditawarkan hotel semestinya juga selaras dengan hal tersebut. Seperti, ia mencontohkan, menyediakan makanan vegetarian dan menyiapkan ruang meditasi untuk tamu yang ingin merasakan nuansa Nyepi.
ADVERTISEMENT
Meski tidak semua orang paham dengan makna penyepian, ia menyakini suatu hari suasana hening dari Nyepi ini akan dicari oleh orang. Oleh karena itu, menurutnya perlu strategi berbeda untuk mensosialisasikan pemaknaan Nyepi kepada wisatawan.
"Saya yakin, suatu saat suasana hening di Bali ini akan menjadi satu hal yang unik yang akan dicari di seluruh dunia. Saya harapkan kita jangan sampai terkecoh, menjadi pragmatis dengan mengikuti keinginan wisatawan, malah kita hura-hura, itu bunuh diri namanya," ujar Cok Ace.