Hujan Masih 'Pemanasan' di Oktober, Puncaknya Januari-Februari

9 Oktober 2019 10:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prakiraan awal musim hujan. Foto: Dok. BMKG
zoom-in-whitePerbesar
Prakiraan awal musim hujan. Foto: Dok. BMKG
ADVERTISEMENT
Hujan deras menyapa Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada Selasa (8/10). Air kini mulai mengalir di sungai yang dulu mengering di kawasan Jabodetabek.
ADVERTISEMENT
Namun hujan di bulan Oktober ini masih 'pemanasan'. Menurut Kasubid Peringatan Dini Cuaca BMKG, Agie Wandala, hujan baru mulai turun merata di November mendatang.
"November nanti mulai musim hujan, Januari - Februari yang tinggi," jelas Agie, Rabu (9/10).
Terkait hujan deras pada Selasa (8/10), Agie membeberkan prosesnya.
Berdasarkan analisis citra radar dan satelit sekitar pukul 16.00 WIB, awan konvektif terlihat terbentuk di atas wilayah Bogor hingga Depok bagian selatan yang diperkirakan menyebabkan hujan dengan intensitas sedang yang disertai dengan petir.
Dan sekitar pukul 18.30 WIB, pertumbuhan awan konvektif terpantau menyebar hingga ke wilayah Bekasi dan wilayah kota Tangerang selatan Bagian selatan. Sekitar pukul 19.30 WIB, pertumbuhan awan konvektif terpantau menyebar hampir di seluruh wilayah Bogor dan Depok, Bekasi bagian barat, Kota Tangerang Selatan, dan Tangerang bagian Timur, seluruh Jakarta kecuali Jakarta Utara, hanya di bagian selatan saja, pada pukul 22.00 WIB terpantau awan-awan konvektif mulai luruh dan hanya terlihat di sebagian kecil wilayah Tangerang bagian Barat.
Ilustrasi hujan. Foto: Pixabay
"Kondisi atmosfer skala regional menunjukkan adanya pergeseran garis batas dry intrusion ke arah selatan hingga muka dry intrusion berada di selatan Jawa," tegas dia.
ADVERTISEMENT
Kemudian jika dilihat dari lokasi awal pembentukan awan hujan, berawal dari wilayah pegunungan di area Bogor dan sekitarnya yang artinya kondisi cuaca lokal sangat berperan. Proses pembentukan awan secara orografis ini terpantau pada kisaran pukul 16.00 WIB.
"Adanya pola angin konvergen dan pola siklonik di Jawa bagian barat di lapisan 925hPa turut mendukung pengangkatan massa udara secara mekanis tersebut di mana RH di lapisan bawah juga cukup basah," tegas dia.
Untuk hari selanjutnya, apakah hujan akan terus turun? Agie menjawab, berdasarkan analisis dan prakiraan kondisi atmosfer dalam sepekan ke depan, potensi untuk terjadinya hujan dengan intensitas sedang-lebat masih cukup besar terutama pada 2 hari ke depan (9-10 Oktober 2019).
ADVERTISEMENT
"BMKG mengimbau masyarakat agar waspada terkait potensi hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Jabodetabek (terutama di bagian selatan) yang diprakirakan terjadi pada 10 Oktober 2019 nanti. Kemudian setelah tanggal 10 Oktober, potensi hujan di Jabodetabek kembali rendah," urai Agie.
"Hujan di Oktober ini fenomena sementara saja, tapi lumayanlah membasahi," tutup Agie.