Hunian Sementara Korban Bencana Sulteng Siap Dipakai Mulai Desember

24 Oktober 2018 19:27 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan hunian sementara bagi korban gempa Palu. (Foto: Adhi Muhammad Daryono/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan hunian sementara bagi korban gempa Palu. (Foto: Adhi Muhammad Daryono/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun 1.200 unit hunian sementara (huntara) bagi korban bencana Sulawesi Tengah. 1.200 huntara itu tersebar di tiga wilayah terkena gempa dan tsunami, yakni Kabupaten Donggala, Kota Palu, dan Kabupaten Sigi. Rencananya, huntara itu mulai dipakai pada pertengahan Desember.
ADVERTISEMENT
"Ini kan baru mulai 4 hari yang lalu jadi rencananya tahap pertama kan 1.200 berdasarkan rekomendasi pemerintah provinsi, kabupaten dan kota yang terkena gempa. Pertengahan Desember sudah bisa masuk (dipakai)," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau pembangunan huntara di Petobo, Palu, Sulteng, Rabu (24/10).
"(Pembangunan) ini nantinya tidak terbatas, sesuai dengan kebutuhan huntara. Jadi bisa saja nanti tambah. Dan jangkanya (pemakaian huntara) tidak sebulan dua bulan, tapi dua tahun," lanjut Basuki.
MenPUPR Basuki Hadimujono meninjau pembangunan hunian sementara bagi korban gempa dan tsunami Palu. 
 (Foto: Adhi Muhammad Daryono/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
MenPUPR Basuki Hadimujono meninjau pembangunan hunian sementara bagi korban gempa dan tsunami Palu. (Foto: Adhi Muhammad Daryono/kumparan)
Satu unit huntara ini terdiri dari 10-12 bilik, yang akan diisi oleh 1 kepala keluarga (KK) untuk masing-masing bilik. Huntara ini juga dilengkapi dengan llistrik 450 watt dan fasilitaas Mandi Cuci Kakus (MCK). Pembangunan satu unit huntara itu menelan biaya Rp 500 juta.
ADVERTISEMENT
Basuki menjelaskan, selama warga tinggal di huntara, pemerintah juga sedang menyiapkan kawasan baru dan membangun hunian tetap bagi para korban gempa dan tsunami. Lokasi tersebut merupakan lokasi baru yang jauh dari tempat terjadinya bencana, khususnya bagi warga yang rumahnya hancur akibat likuifaksi.
Pembangunan hunian sementara bagi korban gempa Palu. (Foto: Adhi Muhammad Daryono/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan hunian sementara bagi korban gempa Palu. (Foto: Adhi Muhammad Daryono/kumparan)
Saat ini kata Basuki, para pekerja bangunan terus berdatangan dari sejumlah kontraktor untuk membangun huntara.
"Tadi dari Waskita Karya ada 60an (pekerja) berarti hari Senin datang lagi dari Nindiya Karya juga begitu PP juga begitu jadi sambil mengajar tenaga lokal di sini. Kerjanya mungkin karena di dalam panas jadi sampai malam itu coba di cek saja , kalau malam saya pikir itu lebih produktif lah pekerja malam," pungkas Basuki.
Gempa Lombok dan Sulteng dalam angka. (Foto: Nunki Lasmaria Pangaribuan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gempa Lombok dan Sulteng dalam angka. (Foto: Nunki Lasmaria Pangaribuan/kumparan)
ADVERTISEMENT