Ibunda Cari Raden Rahmat yang Hilang saat Gempa Palu

3 Oktober 2018 20:33 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Korban hilang gempa Palu, Raden Rahmat (Foto: Dok. Nisa)
zoom-in-whitePerbesar
Korban hilang gempa Palu, Raden Rahmat (Foto: Dok. Nisa)
ADVERTISEMENT
Lima hari sudah Nisa berkeliling daerah Anjungan Palu. Dia berteriak memanggil nama anak laki-lakinya, Raden Rahmat (8), yang hilang saat peristiwa gempa dan tsunami, Jumat (28/9) lalu.
ADVERTISEMENT
Nisa menceritakan, Jumat sore itu, dia dan Raden berada di Festival Palu Nomoni di Anjungan Palu untuk berjualan. Pukul 15.00 Wita, Nisa menyiapkan barang dagangan di kiosnya. Sekitar pukul 17.00 Wita Raden meminta izin untuk bermain mobil-mobil di area bermain tidak jauh dari kios mereka.
Baru 10 menit Nisa berpisah dengan Raden, tiba-tiba gempa mengguncang. Nisa lari menyelamatkan diri, dia sempat melihat anaknya berlarian, namun tidak bisa menjangkaunya.
"Saya masih sempat lihat anak saya di tempat mainan. Cuma setelah itu tidak lihat lagi anak saya larinya ke mana," ucap Nisa kepada kumparan, Rabu (3/10).
Selang beberapa menit dari gempa pertama, muncul gempa susulan yang lebih besar. Kali ini, lanjut Nisa, anjungan tempat dia berdagang ambruk. Rekan-rekan Nisa yang berada di anjungan tertimbun reruntuhan.
ADVERTISEMENT
"Anjungannya di situ ada teman saya, pikir saya teman saya itu meninggal. Nggak lama setelah itu air laut naik. Saya juga sudah pasrah, saya kepikiran kasihan itu anakku," ucap Nisa.
Genangan air setelah gempa dan tsunami diKota Palu. (Foto: REUTERS/Stringer)
zoom-in-whitePerbesar
Genangan air setelah gempa dan tsunami diKota Palu. (Foto: REUTERS/Stringer)
Nisa berhasil menyelamatkan diri dari tsunami. Dengan menumpang motor, dia menuju Desa Tompu yang lokasinya di pegunungan. Di sana dia mengungsi bersama dengan warga lainnya.
Semalaman Nisa berada di tenda pengungsian terpisah dari anak dan suami. Baru esok harinya dia baru bisa menelepon sang suami dan menceritakan semua yang dialaminya, termasuk anaknya yang hilang.
"Saya telepon suami saya, saya bilang anakmu-anakmu sambil nangis. Terus suami saya langsung ambil motor ke tempat kejadian," katanya.
Kondisi Kota Palu setelah gempa dan tsunami. (Foto: REUTERS/Stringer)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Kota Palu setelah gempa dan tsunami. (Foto: REUTERS/Stringer)
Suasana di Tompu sangat minim, listrik mati, BBM langka, suplai makanan dan minuman kurang. Nisa dan warga lainnya pindah ke pengungsian lain di Poboya. Di sana dia bertemu dengan sang suami.
ADVERTISEMENT
Mereka berdua sudah lima hari pergi ke sekitar kawasan Anjungan untuk mencari Raden. Dengan menggunakan motor dan kondisi jalan yang rusak, Nisa terus mencari sang buah hati. Namun hasilnya masih nihil.
"Saya sudah mencari anak saya pagi, siang, malam, belum ada kabar. Saya naik motor teriak-teriak panggil anak saya, tapi belum ketemu," katanya.
Dia berharap Raden bisa ditemukan dalam kondisi selamat. Terakhir berpisah Raden mengenakan kaus abu-abu bergambar huruf S dan celana jeans abu-abu. Bila ada yang menemukan Raden bisa mengubungi Nisa di nomor 081224903949 atau Paman Raden di nomor 082194430129.
-------------------------------
Untuk membantu meringankan beban saudara-saudara yang ada di Palu dan sekitarnya, kumparan melalui kitabisa menggalang donasi online. Salurkan donasi Anda melalui tautan berikut ini:
ADVERTISEMENT