Idap Bipolar dan Dilaporkan Hilang, Felycia Ternyata sedang Berlibur

Felycia hilang. (Foto: Dok Twitter @Dimitrijie/Fadjar Hadi/kumparan)

Tanita Felycia Pulaon, perempuan yang pernah menabrak pemotor dan polisi di Bundaran HI yang sempat dilaporkan hilang sejak selasa (12/12), kini telah pulang ke rumahnya.

Felycia yang semula dikabarkan menghilang selama 12 hari, ternyata ia sedang berlibur ke Yogyakarta dan Bandung. Hal itu diungkapkan oleh Joni, ayah Felycia.

"Felycia pulang sendiri ke rumah, kemarin. Saya juga belum menyusul ke Yogyakarta kemarin, Felycia bilang ternyata dia lagi jalan-jalan ke Yogyakarta dan Bandung, akhirnya dia pulang juga," ucap Joni kepada kumparan (kumparan.com), Minggu (24/12).

Pengakuan Felycia yang sedang berlibur membuat Joni terkejut. Joni tidak percaya, ia mengira anaknya tidak sedang berlibur, tetapi memiliki rencana lain yang tidak diketahui olehnya. Gangguan mental yang dialami oleh Felycia membuat orang tuanya khawatir dan sulit percaya akan penuturan anaknya itu.

"Menurut saya dia tidak sedang berlibur, dia punya rencana lain, tidak tahu apa itu. Saya memperkirakan dia sedang berdiam di satu tempat," tuturnya, Jumat (22/12) lalu.

Selama Felycia menghilang, ia juga sempat dikabarkan menginap di salah satu hotel di Yogyakarta selama dua hari dan check out hotel pada hari Senin (18/12).

Meski demikian, Joni bersyukur karena anaknya sudah kembali ke rumah. Ia juga berharap agar peristiwa tersebut tidak kembali terjadi kepada anaknya. Apalagi kondisi gangguan mental yang dialami Felycia dapat membahayakan dirinya sendiri.

Felycia dikenal karena ia pernah menabrak pemotor di Bundaran HI pada Selasa (21/11). Tabrakan terjadi karena Felycia berusaha kabur ketika hendak ditilang polisi saat masuk ke jalur Ganjil Genap. Ia lalu menabrak pemotor dan polisi di Bundaran HI, Jakarta Pusat. Diketahui dari keterangan orang tuanya, Felycia mengidap gangguan bipolar.

Mengutip informasi dari komunitas penderita bipolar, Bipolar Care Indonesia, gangguan bipolar adalah gangguan mood, penderitanya mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem antara mania (gangguan jiwa dengan ciri gejala kemarahan atau kegelisahan berlebih) dan depresi. Perubahan mood itu datang silih berganti, kadang ada periode normal di antaranya.

Orang yang mengidap penyakit bipolar memiliki ciri-ciri seperti agresif, impulsif atau spontan, perilaku tidak terkendali, melakukan hal-hal ekstrem dan penuh risiko, hiperaktif, kurang istirahat, bahkan bisa menyakiti diri sendiri. Penyebab bipolar diduga kuat karena genetik, biologis, dan pengaruh lingkungan.