Ide Sandi soal Menteri Milenial Diklaim Bisa Akhiri Politik Orang Tua

11 November 2018 16:22 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahudin Uno mengunjungi pusat pertokoan Cahaya Bumi Selamat (CBS) atau pasar batuah Martapura, Sabtu (10/11). (Foto: Dok. Tim Sandiaga Uno)
zoom-in-whitePerbesar
Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahudin Uno mengunjungi pusat pertokoan Cahaya Bumi Selamat (CBS) atau pasar batuah Martapura, Sabtu (10/11). (Foto: Dok. Tim Sandiaga Uno)
ADVERTISEMENT
Wacana Cawapres Sandiaga Uno untuk menunjuk menteri dari kalangan milenial diklaim bisa mengakhiri sejarah panjang politik gerontokrasi, atau politik yang dikendalikan oleh orang-orang tua. Hal tersebut disampaikan oleh Jubir Prabowo-Sandi Gamal Albinsaid.
ADVERTISEMENT
Gamal menegaskan bahwa apa yang disampaikan calon yang diusungnya itu betul-betul akan direalisasikan.
"Pernyataan Bang Sandi soal Menteri Milenial itu memberikan pesan kepada masyarakat bahwa kepemimpinan Prabowo-Sandi akan mengakhiri sejarah panjang gerontokrasi di Indonesia," kata Gamal kepada wartawan, Minggu (11/11).
Gamal Albinsaid. (Foto: Instagram/@Gamalalbinsaid)
zoom-in-whitePerbesar
Gamal Albinsaid. (Foto: Instagram/@Gamalalbinsaid)
"Gerontokrasi itu adalah pemerintah dan badan pemerintahan yang dikendalikan oleh orang-orang tua. Apa yang dikatakan Bang Sandi itu relevan dengan perkembangan dunia di mana banyak pemuda mengambil alih kepemimpinan nasional," lanjutnya.
Gamal pun mencontohkan ide Sandi tersebut sudah dilakukan terlebih dahulu oleh beberapa negara lain. Sehingga penunjukan menteri atau pejabat negara dari kalangan milenial tak seharusnya mendapatkan sorotan negatif.
Dia mencontohkan tokoh-tokoh muda yang sukses menjadi pemimpin, misalnya saja Emmanuel Macron menjadi Presiden Prancis di usia 39 tahun, Syekh Tamim bin Hamad bin Khalifa Al-tsani menjadi Emir Qatar di usia 33 tahun, Luigi Di Maio menjadi Wakil Perdana Menteri Italia di usia 32 tahun, Volodymyr Groysman menjadi Perdana Menteri Ukraina di usia 38 tahun. Masih banyak lagi pemimpin muda yang disebutkan oleh Gamal.
ADVERTISEMENT
"Juri Ratas menjadi Perdana Menteri Estonia di usia 38 tahun, Charles Michel menjadi Perdana Menteri Belgia di usia 39 tahun, dan Victor Orban menjadi Perdana Menteri Hungaria di usia 35 tahun," katanya.
Oleh karena itu, apa yang akan dilakukan Sandi nanti merupakan hak dari siapapun termasuk dari kalangan millenial.
"Tidak peduli usia generasi milenial, siapapun yang punya gagasan dan kemampuan mereka punya hak yang sama untuk mengabdi di negeri ini," pungkasnya