IDI soal Dugaan Petugas KPPS Meninggal Diracun: Jangan Berspekulasi

13 Mei 2019 16:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PB IDI, Daeng M Faqih. Foto: Instagram/@ikatandokterindonesia
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PB IDI, Daeng M Faqih. Foto: Instagram/@ikatandokterindonesia
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PB IDI, Daeng M Faqih, meminta seluruh pihak untuk tidak berspekulasi terkait penyebab meninggalnya ratusan petugas KPPS di Pemilu 2019. Pernyataan Daeng ini menanggapi adanya isu petugas KPPS meninggal karena diracun.
ADVERTISEMENT
"Kita tidak boleh berspekulasi. Tidak boleh menduga," kata Daeng di Kantor PB IDI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (12/5).
Daeng mengimbau apabila ada pihak atau keluarga korban yang memiliki kecurigaan untuk segera melaporkannya ke kepolisian.
"Kalau ada kecurigaan, laporkan pada yang berwenang dalam hal ini kepolisian. (jadi) tanpa spekulasi," ujarnya.
Selain itu, Daeng juga meminta seluruh dokter di bawah naungan IDI untuk langsung berkoordinasi apabila menemukan fakta berkaitan dengan penyebab kematian petugas KPPS.
"Ada baiknya, untuk anggota IDI lainnya bila memiliki informasi yang penting berkaitan dengan kematian petugas Pemilu 2019 dapat disampaikan dan dikoordinasikan ke tim kecil PB IDI yang akan dibentuk," jelasnya.
Tangkapan layar hoaks petugas KPPS di Bandung meninggal karena diracun. Foto: Dok. Istimewa
Sebelumnya, kabar meninggalnya Sita Fitriati petugas KPPS di Jawa Barat disebut karena racun. Hal itu kemudian disebarkan melalui akun twitter PEJUANG PADI @5thsekali. Saat ini, Polda Jabar tengah menindaklanjuti laporan soal hoaks faktor kematian Sita Fitriati.
ADVERTISEMENT
Sita Fitriati merupakan petugas KPPS 32, di Kelurahan Kebon Jayati, Kiaracondong, Bandung meninggal dunia pada Rabu (8/5) karena sakit.
Bawaslu juga telah berkomentar terkait hal ini. Komisioner Bawaslu Afifudin menyesalkan beredarnya hoaks tersebut.
"Kita sangat menyesalkan, mengutuk praktik-praktik di luar sisi kemanusiaan. Misalnya ada korban meninggal karena diracun," kata Afif di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Sabtu (11/5).
Afif berharap agar semua pihak tak mempolitisasi penyebab ratusan KPPS yang meninggal. Padahal, kata dia, mayoritas faktor penyebab kematian karena kelelahan menjalankan tugasnya.