Idrus Marham: Jadi Menteri Itu Biasa, yang Penting Kinerjanya

18 Januari 2018 13:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Sosial, Idrus Marham (Foto: REUTERS/Darren Whiteside)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Sosial, Idrus Marham (Foto: REUTERS/Darren Whiteside)
ADVERTISEMENT
Setelah resmi dilantik menjadi Menteri Sosial, Idrus Marham datang ke Kantor Kementerian Sosial untuk mengikuti rangkaian serah terima jabatan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantauan di lokasi, halaman depan kantor Kemensos sudah dipenuhi karangan bunga dan spanduk berisi ucapan selamat kepada Idrus dari berbagai tokoh. Di antaranya adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan beberapa anggota Komisi VIII DPR RI.
Karangan bunga untuk Idrus Marham di Kemensos (Foto: Soejono Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Karangan bunga untuk Idrus Marham di Kemensos (Foto: Soejono Saragih/kumparan)
Idrus tiba dengan menggunakan batik berwarna cokelat. Saat disinggung soal bagaimana persiapan untuk menyambut tugas barunya, Idrus mengungkapkan jabatan menteri merupakan hal yang biasa.
"Jadi perasaan saya biasa aja kalau dipanggil Pak Menteri apa gitu. Yang penting bukan jabatan menterinya, tapi kerjanya itu," kata Idrus di Kementerian Sosial, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Kamis (18/1).
Spanduk Khofifah dan Idrus di Kemensos (Foto: Soejono Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Spanduk Khofifah dan Idrus di Kemensos (Foto: Soejono Saragih/kumparan)
Selama sisa masa jabatan, Idrus menyatakan akan fokus pada program kerja yang saat ini tengah berjalan.
"Waktu saya dilantik ini kan melanjutkan masa bakti 2014-2019, itu tidak cukup, satu tahun sekian bulan. Karena itu yang pertama nanti saya akan coba, saya akan masuk kepada akselerasi kerja. Jadi bukan lagi kerja tapi saya akselerasi kerja. Istilah nya Bu Khofifah kita ini mau lari," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Idrus Marham resmi dilantik menjadi Menteri Sosial oleh Presiden Joko Widodo menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang maju di Pilgub Jatim 2018 bersama Emil Dardak. Khofifah-Emil diusung oleh 6 partai koalisi, yaitu Golkar, Gerindra, Hanura, Demokrat, Nasdem, PPP, dan PAN dengan total dukungan 42 kursi.