Ikatan Ahli Arkeologi Tolak Jogjarockarta di Candi Prambanan

IAAI menolak International Rock Music Festival (Foto: IAAI)

Perkumpulan para ahli arkeologi yang tergabung dalam Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) menolak Jogjarockarta International Rock Music Festival yang dihelat pada 29-30 September di Candi Prambanan, Yogyakarta.

Acara itu dinilai bisa merusak struktur ikatan batu candi. Getaran musik yang dihasilkan dari festival musik itu dinilai melebihi ambang batas.

Sikap penolakan Ikatan Ahli Arkeologi ini ditandatangani Wiwin Djuwita S Ramelan, selaku ketua umum pada 26 September.

Pengurus Ikatan Ahli Arkeologi Jawa Tengah, Marsis Sutopo yang dikonfirmasi kumparan (kumparan.com) Rabu (27/9) membenarkan isi surat dari IAAI pusat tersebut.

Dari sikap yang disampaikan IAAI menolak protes keras penyelenggaraan Jogjarockarta. Mendesak agar acara musik di sekitar Candi Prambanan itu dibatalkan. Menyarankan agar sebaiknya dipindah lokasinya, serta memberi imbauan agar menghormati situs keagamaan milik masyarakat Indonesia.

Sebenarnya, lokasi konser semula di Kridosono Stadium Yogyakarta, namun belakangan pindah ke area Candi Prambanan. Kabar itu diketahui melalui akun resmi Instagram sang promotor, @rajawaliindonesiacomm

Pada pertunjukan konser itu akan menghadirkan band progresif rock Dream Theater itu, dan menyediakan dua panggung utama. Pertama 'Wisnu Stage', yang akan diisi sejumlah musisi Indonesia. Kedua 'Brahma Stage', panggung yang akan diisi penampil utama, Dream Theater.

Dream Theater akan ditemani beberapa band lokal saat tampil di gelaran festival tersebut. Di hari pertama pengisi acara yang tampil adalah God Bless, Power Metal, Death Vomit, dan Kelompok Penerbang Roket. Mereka akan tampil di 'Wisnu Stage'. Sementara 'Brahma Stage' diisi khusus Dream Theater.

Candi Prambanan Yogyakarta (Foto: Munady)