Ikut May Day, Rieke Diah Pitaloka Sampaikan Aspirasi Buruh ke Menaker

1 Mei 2018 13:14 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rieke Diah Pitaloka (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rieke Diah Pitaloka (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rieke Diah Pitaloka mewakili Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) menyampaikan tuntutan buruh ke Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri.
ADVERTISEMENT
“Tadi sudah ada pertemuan dari perwakilan kita dan Kemenaker. Kami dari konfederasi pekerja memberikan mandat kepada Bapak Presiden Jokowi untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara industri yang berbasis pada riset nasional,” kata Rieke di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (1/5).
Rieke Diah Pitaloka sampaikan data TKI. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rieke Diah Pitaloka sampaikan data TKI. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
Lebih rinci Rieke menambahkan, para buruh meminta agar pemerintah lebih memperhatikan kebutuhan hidup para buruh dan jaminan keselamatan kerja.
“Kedua adalah kami minta diwujudkan kerja layak, upah layak, dan hidup layak. Yang ketiga kami meminta ada jaminan sosial, 5 jaminan bagi seluruh rakyat Indonesia, jaminan kesehatan, kecelakaan, pensiun, kematian,” rinci Rieke.
Rieke orasi di depan massa buruh. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rieke orasi di depan massa buruh. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
Rieke juga menyoroti lemahnya kepedulian pemerintah pada tenaga kerja guru honorer. Selain itu Rieke juga meminta agar Presiden Jokowi menyelamatkan aset negara yang berada di bawah naungan BUMN.
ADVERTISEMENT
“Keempat, kami memberikan mandat agar presiden segera menugaskan kembali dengan tegas Kemenpan RB membahas revisi UU ASN, agar keadilan bagi pelayanan publik," jelas Rieke.
"Yang kelima kami memberikan mandat ke Presiden Jokowi agar menyelamatkan aset negara di BUMN, dan mengembalikan tata kelola BUMN,” pungkasnya.
Hingga kini massa masih berorasi di depan Istana. Setelah ini mereka akan bergerak ke Istora Senayan, Jakarta Pusat.