Ikuti China dan RI, Trump Perintahkan Grounded Boeing 737 Max 8 dan 9
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat (AS) akhirnya mengikuti puluhan negara lain yang melarang terbang sementara (grounded) Boeing 737 Max 8. Bahkan AS juga melarang terbang sementara Boeing 737 Max 9.
ADVERTISEMENT
Larangan itu pertama kali dilakukan China yang kemudian banyak negara mengekor, termasuk Indonesia, usai insiden Ethiopian Airlines.
Seperti dilansir AFP, perintah larangan itu langsung terucap dari Presiden AS, Donald Trump . Meski Boeing merupakan pabrikan pesawat asal AS, namun Trump menilai "Keselamatan rakyat Amerika dan semua orang adalah perhatian utama kami,".
Dalam pernyataannya di Gedung Putih itu, Trump juga meminta Boeing melakukan investigasi penyebab dua kali pesawat dengan tipe itu jatuh dalam kurun 5 bulan terakhir.
"Kami harap mereka (Boeing) akan datang dengan jawaban. Tetapi sampai mereka melakukan (investigasi) Boeing 737 Max 8 dan 9 di-grounded," ucapnya.
Sementara itu dilansir Reuters, otoritas penerbangan AS, FAA, mengatakan keputusan larangan terbang sementara itu berdasarkan data satelit dan bukti dari lokasi kecelakaan Ethiopian Airlines.
ADVERTISEMENT
Ini adalah kali kedua FAA menghentikan penerbangan pesawat Boeing dalam enam tahun terakhir. Sebelumnya FAA pernah melarang terbang sementara untuk Boeing 787 Dreamliner pada 2013 karena masalah dengan baterai.
"Kami membuat keputusan ini sebagai hasil dari proses pengumpulan data dan bukti baru yang dikumpulkan," tulis FAA dalam pernyataannya.
Diketahui maskapai penerbangan AS yang mengoperasikan Boeing 737 Max yakni Southwest Airlines Co, American Airlines Group Inc, dan United Airlines.
Southwest Airlines adalah maskapai yang paling banyak menggunakan 737 Max 8 dengan 34 pesawat, sementara American Airlines dengan 24 pesawat, dan United Airlines 14 pesawat.
Sedangkan Boeing, yang sebelumnya menyatakan bahwa pesawat mereka aman mengatakan, mendukung gerakan untuk melarang penerbangan sementara 737 Max.
ADVERTISEMENT
Boeing menyebut di seluruh dunia terdapat total 371 unit Boeing 737 Max yang dioperasikan berbagai maskapai.
"Boeing telah menetapkan, karena sangat berhati-hati dan untuk meyakinkan publik tentang keselamatan pesawat, untuk merekomendasikan kepada FAA penangguhan sementara operasi seluruh pesawat 737 Max," kata Boeing dalam pernyataannya.