Imam Nahrawi di Kemenpora

Imam Nahrawi Kenang Momen Pertamanya di Kemenpora

19 September 2019 13:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Imam Nahrawi di Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta, pada Kamis (19/9/2019). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Imam Nahrawi di Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta, pada Kamis (19/9/2019). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi terlihat mendatangi kantor Kemenpora usai ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan suap dana hibah untuk KONI. Ia melaksanakan salat Zuhur di masjid Kemenpora.
ADVERTISEMENT
Imam pun mengaku teringat saat dia pertama kali datang ke Kemenpora sebagai menteri.
"Saya dulu waktu awal kali jadi menteri itu masuk masjid, sembahyang, saya berkenalan dengan jemaah di masjid," kata Nahrawi sesuai salat Zuhur di Masjid Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (19/9).
Imam Nahrawi di Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta, pada Kamis (19/9/2019). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Dia pun mengingatkan jemaah lainnya yang belum salat untuk melaksanakan salat. Ia menyebut tidak bisa memberikan statement apa-apa di masjid.
"Sekarang saya juga salat Zuhur di sini bersama jemaah yang lain, ini sebagai semangat. Tapi karena ini masjid enggak boleh ada statement apa pun," tuturnya.
"Yang belum salat, salat dulu, nanti kita ketemu di lantai 1, saya mau ke wisma dulu melihat sahabat-sahabat saya," ujarnya.
Sebelumnya, KPK menjerat Imam bersama asisten pribadinya, Miftahul Ulum. Untuk Ulum, KPK telah melakukan penahanan pada 11 September 2019.
ADVERTISEMENT
Selain dana hibah, dugaan suap juga terkait dengan jabatan Imam sebagai Ketua Dewan Pengarah Satlak Prima dan penerimaan lain terkait jabatan Imam selaku Menpora.
Imam bersama Ulum diduga menerima suap senilai Rp 26,5 miliar. Uang itu diduga merupakan commitment fee terkait 3 hal yakni dana hibah KONI, Satlak Prima, dan jabatannya sebagai Menpora.
Pernyataan KPK yang menduga Imam menerima suap dibantah langsung oleh politikus PKB itu. Ia merasa belum ada bukti kuat terhadap dirinya yang disebut telah menerima suap.
"Buktikan saja, jangan pernah menuduh orang sebelum ada bukti," ujar Imam di rumah dinasnya, Rabu (18/9) malam.
Dia belum memutuskan mundur dari jabatan sebagai Menpora. Imam menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Saya belum tahu seperti apa, karena saya harus bertemu dan melapor ke Pak Presiden. Itu saya akan serahkan nanti ke Pak Presiden, karena saya ini pembantu Pak Presiden," ungkap Imam.
"Karena saya baru tahu sore (status tersangka), tentu beri kesempatan saya nanti untuk berkonsultasi kepada Pak Presiden," sambungnya.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten