Imbas Migran ke Perbatasan AS, Trump Pangkas Bantuan ke Amerika Tengah

23 Oktober 2018 11:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gaya rambut Donald Trump. (Foto: AFP/Jim Watson)
zoom-in-whitePerbesar
Gaya rambut Donald Trump. (Foto: AFP/Jim Watson)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Amerika Serikat dalam waktu dekat ini akan mulai memangkas bantuan ke tiga negara di Amerika Tengah. Pemangkasan itu menyusul banyaknya migran dari Honduras yang bergerak ke perbatasan Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Senin (22/10) seperti dilansir AFP.
"Kami sekarang akan mulai memotong atau secara berangsur mengurangi bantuan luar negeri secara besar-besaran," kata Trump. Bantuan yang akan dipangkas, lanjut Trump, adalah untuk Guatemala, Honduras, dan El Savador.
Suasana Ribuan Migran yang Ingin ke Amerika Serikat. (Foto: AFP/Pedro Pardo)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Ribuan Migran yang Ingin ke Amerika Serikat. (Foto: AFP/Pedro Pardo)
Sebelumnya, PBB menyebut ada lebih dari 7.000 migran yang kini menuju ke perbatasan AS. Kebanyakan dari mereka sudah bergabung dengan orang-orang asli negara yang dekat perbatasan AS. Beberapa migran saat ini juga sudah berada di Meksiko.
Lewat Twitter, hampir setiap hari Trump menuliskan bahwa mendekatnya para migran ke perbatasan AS membuat negaranya menetapkan status darurat nasional. Untuk itu Trump meminta aparat militer agar memperketat keamanan di perbatasan.
ADVERTISEMENT
"Sayangnya, polisi dan militer Meksiko tidak dapat menghentikan para migran menuju perbatasan selatan Amerika Serikat," ucap Trump.
Seorang Migran Terjun Dari Jembatan Perbatasan Guatemala-Meksiko. (Foto: AFP/Pedro Pardo)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang Migran Terjun Dari Jembatan Perbatasan Guatemala-Meksiko. (Foto: AFP/Pedro Pardo)
Bahkan Trump menuturkan di antara para migran itu ada penjahat dan orang Timur Tengah yang tidak dikenal yang menjadi satu di dalamnya. Pencegahan migran datang ke perbatasan ini menjadi salah satu janji yang membuat Trump menang pada Pilpres AS 2016 lalu.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Meksiko, Alfonso Navarrete, bersumpah bahwa negaranya tidak akan tunduk pada pemerintah manapun. Apalagi yang bermaksud memprovokasi permusuhan dengan Meksiko.
Meksiko bahkan mengusulkan agar masalah migran ini diselesaikan dengan cara dialog. Otoritas Meksiko berhasil memblokir para migran di perbatasan Meksiko-Guatemala setelah mereka menerobos serangkaian penghalang.