Imigran di Medan Tuntut UNHCR, Minta Dipindah ke Negara Pemberi Suaka

22 Agustus 2019 15:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pengunjuk rasa saat melakukan unjuk rasa di depan kantor UNHCR. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Para pengunjuk rasa saat melakukan unjuk rasa di depan kantor UNHCR. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
Sekelompok imigran dari berbagai negara berunjuk rasa di depan kantor United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) di Jalan Imam Bonjol, Medan, Sumatera Utara, Kamis (22/8).
ADVERTISEMENT
Mereka menuntut UNHCR untuk segera memindahkan mereka ke negara ketiga, seperti Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Kanada. Selama menunggu dipindahkan, para pencari suaka ini hanya tinggal di lokasi penampungan dengan aktivitas yang serba terbatas.
"Saya sudah tujuh tahun tinggal di sini. Tapi sampai sekarang belum ada kejelasan dari UNHCR," ujar Ishaq Bahar, salah seorang Imigran dari Sudan, Kamis (22/8).
Keluhan serupa disampaikan imigran asal Palestina bernama Ibrahim Basim. Selama tinggal di Medan, Ibrahim bersama imigran dari Sudan, Somalia, Ethiopia, Palestina, Irak, dan Afganistan tidak diperbolehkan bekerja.
"Bosan hidup seperti ini. Kami hanya makan, tidur. Mencari kerja tidak boleh," ungkap Ibrahim.
Selain minta dipindahkan ke negara ketiga, dalam aksi unjuk rasa itu juga mereka menuntut agar bisa hidup mandiri selayaknya manusia biasa. Sebab, selama ini bantuan sebesar Rp 500 ribu - Rp 1,5 juta per bulan yang diberikan UNHCR tidak mencukupi untuk kebutuhan mereka sehari hari.
ADVERTISEMENT
Terlebih, sebagian dari mereka sudah memiliki anak, yang tentunya membutuhkan pendidikan formal dan biaya kesehatan.
"Kami tak memiliki masa depan jika terus tinggal di sini. Anak-anak kami tidak bisa sekolah. Biaya hidup sangat kecil. Kami minta segera diberangkatkan. Diproses," ucap Aiman, imigran asal Irak.