Imigrasi Bali Belum Terima Laporan WN Rusia Jadi Tour Guide Ilegal

4 Juli 2019 17:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keindahan budaya asli Bali yang dikemas dalam bentuk hiburan, yakni Tari Kecak serta pertunjukan sendratari Ramayana. Foto: Eka Nurjanah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Keindahan budaya asli Bali yang dikemas dalam bentuk hiburan, yakni Tari Kecak serta pertunjukan sendratari Ramayana. Foto: Eka Nurjanah/kumparan
ADVERTISEMENT
Imigrasi Ngurah Rai mengaku belum menerima laporan mengenai maraknya WN Rusia yang menjadi pemandu wisata atau tour guide ilegal di Bali. Atas isu ini, pihak Imigrasi akan terlebih dulu mengecek data terkait tenaga kerja asing di Bali
ADVERTISEMENT
"Saya lagi update dulu mengenai pengaduan dan segala macamnya. Saya sendiri belum ada data mengenai adanya tenaga kerja asing yang beroperasional (Warga Rusia)," kata Kabid Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I TPI Ngurah Rai, Setyo Budiwardoyo, Kamis (4/7).
"Saya coba update data dulu ya. Biar saya jawabnya pakai data. Jadi tidak berandai-andai dan tidak melebar ke mana-mana," ujar dia.
Ilustrasi Masyarakat Bali Foto: Shutter Stock
Setyo mengatakan, pengawasan khusus bagi WN Rusia akan dilakukan apabila ada aduan atau laporan dari masyarakat secara langsung. Aduan itu juga harus disertai bukti sehingga dapat langsung diinvestigasi.
"Misalnya ada pengaduan, terus pengaduan itu misalnya memiliki bukti yang cukup untuk kami melangkah. Kami akan lebih terbantu tapi kalau pengaduan cuma ngomong saja itupun kami tidak lanjuti," kata dia.
ADVERTISEMENT
"(Akan melakukan) investigasi, namun lebih lama ya, karena data awalnya tidak kami miliki dan kami harus mencari sendiri data awal yang disampaikan oleh teman-teman yang mengadu," imbuhnya.
Kepala Bidang Intelejen dan Penindakan Keimigrasian, Imigrasi Kelas I TPI Ngurah Rai, Setyo Budiwardoyo di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Ngurah Rai, Jimbaran, Badung, Bali, Senin (24/6). Foto: Denita Br Matondang/kumparan
Meski demikian, Setyo menganggap sebenarnya tak perlu ada pengawasan khusus. Sebab, sebagai destinasi wisata, sudah jadi resiko ada hal negatif masuk ke Bali. Yang jelas, ia meminta masyarakat segera menghubungi pihak Imigrasi apabila menemukan aktivitas tour guide ilegal.
"Informasi dan pengaduan masyarakat itu sangat membantu kami, sebagai data awal melakukan tindakan dan di titik mana kita akan melakukan pengawasan yang lebih ketat atau lebih intensif. Kalau (pengawasan) secara khusus saya rasa tidak ada. Tapi bisa dikonsentrasikan atau ditingkatkan intensitasnya di daerah yang banyak terjadi pelanggaran itu," ujarnya.
Ilustrasi penari Bali Foto: Pixabay
Sementara itu, Plt Dinas Pariwisata Bali, Putu Astawa, kecewa adanya isu ini. Kelakuan WN Rusia ini dianggap merugikan Bali. Ia juga berharap warga bisa segera melapor bila ada WN Rusia menjadi tour guide ilegal.
ADVERTISEMENT
“Kalau dia begitu tak berizin kita yang dirugikan. Kita tak ingin begitu, jangkauan kita untuk mengawasi 24 jam tak mungkin. Kita buruh informasi dari masyarakat untuk diambil tindakan,” kata dia.
Dispar Bali akan segera memanggil pihak Imigrasi, sejumlah pelaku pariwisata, dan Satpol PP menyelesaikan masalah ini.
“Nanti kita akan rapat terlebih dahulu pada Senin rencananya untuk mengundang HPI, Satpol PP, Denpasar, Badung. Kita duduk bersama untuk menyikapi persoalan itu,” ujar dia.
“Kami ingin menyamakan persepsi dan mengambil tindakan terhadap kegiatan guide ilegal ini. Ini adalah tugas bersama tak bisa ditangani satu institusi saja. Kita cek dulu,” imbuhnya.
Seperti diketahui, Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali, Nyoman Nuarta, mengaku, dari pengamatannya selama satu tahun belakangan ini, sebanyak 15 WN Rusia tengah menjadi pramuwisata ilegal di Bali.
ADVERTISEMENT
Dampak dari kegiatan ini harga paket wisata menjadi dipermainkan, pajak tak dibayar, dan lapangan kerja semakin sulit.