Imigrasi Singapura Akan Pindai Mata Warga di Pintu Perbatasan

6 Agustus 2018 12:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Imigrasi Singapura. (Foto: AFP PHOTO/ROSLAN RAHMAN)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Imigrasi Singapura. (Foto: AFP PHOTO/ROSLAN RAHMAN)
ADVERTISEMENT
Badan imigrasi Singapura akan mulai melakukan percobaan pemindaian mata bagi warga yang masuk dari pintu perbatasan. Nantinya sistem ini akan menggantikan verifikasi identitas menggunakan sidik jari.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Senin (6/8), pemindaian mata digunakan demi meningkatkan efisiensi dan keamanan bagi Singapura dari ancaman teroris. Namun harganya lebih mahal lima kali lipat ketimbang pemindaian sidik jari.
Pemindaian mata telah dilakukan di pintu masuk beberapa negara, seperti Amerika Serikat dan Inggris.
Menurut juru bicara Otoritas Pemeriksaan Imigrasi (ICA), percobaan pemindaian mata akan dilakukan di dua pintu masuk Singapura, yaitu pintu perbatasan utara dengan Malaysia dan terminal kapal feri dekat Indonesia.
"Percobaan ini akan menentukan bagaimana cara kami menerapkan teknologi ini di pintu perbatasan," ujar ICA.
Percobaan ini hanya berlaku bagi warga Singapura atau penduduk permanen. Sejak Januari lalu, ICA telah mengumpulkan citra iris mata warga Singapura ketika mereka membuat kartu identitas atau paspor.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Bandara Changi Singapura tengah mempertimbangkan untuk menggunakan sistem pengenalan wajah untuk mengidentifikasi penumpang. Singapura juga berencana memasang sistem ini di 100 ribu tiang lampu yang dilengkapi kamera dan sensor.
Pemerintah Singapura mengatakan langkah ini dilakukan demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan keamanan mereka. Singapura juga berjanji akan menghargai privasi warga.