news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Indonesia Bawa Contoh Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim di COP24

4 Desember 2018 15:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.  (Foto: ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. (Foto: ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)
ADVERTISEMENT
Dalam forum perubahan iklim PBB atau Conference of Parties (COP) UNFCCC ke-24, Indonesia membawa berbagai contoh mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dunia. Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar menyebut, saat ini Indonesia telah memiliki berbagai acuan pengukuran yang dilakukan masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Kita sudah punya acuan pengukuran, pelaporan dan verifikasi, praktik mitigasi, dan adaptasi perubahan iklim yang dilakukan masyarakat, LSM, akademisi. Usaha itu didaftarkan secara nasional di Dirjen Perubahan Iklim," kata Siti saat menghadiri COP24 di Kota Katowice, Polandia, Selasa (4/12).
"Lalu, capaian ini kita keluarkan dan menjadi brand Indonesia dalam agenda perubahan iklim," imbuhnya.
Ia menjelaskan, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang telah diterapkan Indonesia terdiri dari beberapa program, salah satunya adalah pengurangan emisi dari deforetasi dan degradasi hutan yang sudah dimulai sejak 2011 silam.
Ilustrasi COP24. (Foto: Kelik Wahyu Nugroho/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi COP24. (Foto: Kelik Wahyu Nugroho/kumparan)
Selain itu, ada pula pengelolaan hutan adat dan hutan sosial, penggunaan limbah botol plastik untuk membayar transportasi publik, restorasi gambut, penanganan kebakaran hutan dan lahan, hingga komitmen pengelola hotel untuk tidak menggunakan plastik.
ADVERTISEMENT
"Kita telah mendapatkan pengkuan untuk masyarakat Indonesia yang banyak inovasinya dalam (masalah) lingkungan. Coba saja dilihat, setiap Rabu di agenda Pojok Iklim. Sebenarnya praktik terbaik kita banyak kok dan semuanya contoh nyata," ungkap Siti.
Selain itu, Siti menegaskan Indonesia akan berpegang teguh pada prinsip ketahanan dan keadilan iklim saat melakukan negosiasi dengan berbagai negara. Sebab, Indonesia berada di posisi yang diuntungkan dengan adanya mitigasi dan adaptasi yang telah dilakukan.
Suasana di acara COP24 UN Climate Change Conference 2018 di Katowice, Polandia. (Foto: REUTERS/Kacper Pempel)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di acara COP24 UN Climate Change Conference 2018 di Katowice, Polandia. (Foto: REUTERS/Kacper Pempel)
“Dalam negosiasinya kita maju di metode, terus praktik-praktik di dinamika masyarakat. Kita ada hutan sosial. Kami juga mendorong tumbuhnya desa-desa iklim. Itu semua yang menunjukkan maju dalam penerapan mitigasi dan adaptasinya,” jelasnya.
Indonesia memproyeksikan, COP24 bisa menetapkan penyelesaian rincian aturan dan kerangka kerja pelaksanaan Perjanjian Paris yang akan mulai dijalankan pada 2020 hingga 2030. Dalam perjanjian itu, disepakati setiap negara peserta harus mengurangi emisi gas rumah kaca atau karbon dioksida.
ADVERTISEMENT
Pada 2018, Indonesia melalui kontribusi yang ditetapkan secara nasional (NDC) menargetkan penurunan emisi hingga 0,8 giga ton. Hal ini untuk mendukung pengurangan laju pemanasan global hingga di bawah 1,5-2 derajat celcius selambat-lambatnya pada 2030.