news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Indonesia Tawarkan Militer Yordania Senjata Buatan PT Pindad

20 Januari 2018 6:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dubes RI untuk Yordania bertemu Panglima Yordania (Foto: Dok. KBRI Amman)
zoom-in-whitePerbesar
Dubes RI untuk Yordania bertemu Panglima Yordania (Foto: Dok. KBRI Amman)
ADVERTISEMENT
Duta Besar RI untuk Yordania, Andy Rachmianto melakukan pertemuan dengan Panglima Angkatan Bersenjata Yordania Letnan Jenderal Mahmoud Freihat. Kunjungan kehormatan tersebut digunakan untuk mempromosikan produk industri strategis Indonesia kepada negara Timur Tengah itu.
ADVERTISEMENT
Dalam pembicaraan dengan Freihat, Andy menyerahkan proto type dan menjelaskan kemampuan dari kendaraan tempur Anoa (6x6) produksi PT. Pindad. Di samping itu, Andy turut memberikan brosur produk senjata-senjata buatan PT. Pindad mulai dari pistol, senjata serbu dan amunisi.
“Kerjasama pertahanan antara RI dan Yordania sudah berjalan sangat baik melalui partisipasi Indonesia dalam sejumlah kegiatan di Yordania selama beberapa tahun terakhir”, ujar Andy dalam keterangan pers KBRI Amman kepada kumparan (kumparan.com), Sabtu (20/1)
Menurut Andy Indonesia dan Yordania, telah memiliki rencana kerja sama antara PT. Pindad dengan King Abdullah II Design and Development Bureau (KADDB) untuk menjajaki usaha bersama, khususnya produk senjata ringan dan amunisi.
Selain itu, kedua negara sudah menjalin kerja sama pendidikan melalui nota kesepahaman antara Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANNAS) dan Royal Jordanian National Defense College (RJNDC).
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan di Amman tersebut turut pula dibahas mengenai kerja sama pemberantasan terorisme antara kedua negara. Andy mengemukakan bahwa Indonesia telah berpartisipasi pada pertemuan Aqaba Dialgue Process yang diprakarsai oleh Raja Abdullah II tentang pemberantasan terorisme, ekstrimisme dan radikalisme di Asia Tenggara.
Merespons pernyataan Andy mengenai kerja sama pemberantasan terorisme, Freihat menyampaikan bahwa Yordania telah meresmikan pendirian Jordan Center for Counter-Extremism yang pertama di Timur Tengah dan mengundang peserta dari Indonesia untuk mengikuti program pendidikan di pusat tersebut.
Terkait dengan beberapa tawaran pembelian produk industri strategis Indonesia, Frehat mengatakan, dirinya tahun depan berencana mengunjungi Indonesia untuk mempelajari tawaran serta mengunjungi PT Pindad.
“Indonesia merupakan mitra kerjasama pertahanan yang potensial ditengah upaya reformasi di tubuh Angkatan Bersenjata Yordania”, tegas Freihat.
ADVERTISEMENT