Ini Hasil Kunjungan Donald Trump ke China

Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping (Foto: Reuters/Thomas Peter)

Amerika Serikat menang banyak usai kunjungan Presiden Donald Trump ke China. Kesepakatan senilai lebih dari 250 miliar dolar AS dikantungi dan ribuan lapangan pekerjaan akan tercipta di AS sebagai buah dari kunjungan Trump ke Beijing pekan ini.

Dikutip kantor berita China Xinhua, Jumat (10/11), Presiden Xi Jinping merilis angka kerja sama AS-China di hari kedua kunjungan kenegaraan Trump.

Di antara kesepakatan kerja sama adalah perjanjian yang diteken pada Kamis (9/11), yaitu pembelian jet dari Boeing oleh China senilai 37 miliar dolar AS, chipset ponsel dari Qualcomm senilai 12 miliar dolar AS, kacang kedelai senilai 1,6 miliar dolar AS, dan suku cadang dari General Motors dan Ford senilai total 11,7 miliar dolar AS.

Sebelumnya pada Rabu (8/11), perusahaan China JD.com menandatangani komitmen pembelian daging sapi dan babi dari AS senilai 1,2 miliar dolar AS.

Donald Trump di Forbidden City, China (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)

Kerja sama terbesar yang disepakati dalam kunjungan Trump ke China terjadi antara perusahaan gas AS, Alaska Gasline Development Corp, dengan perusahaan petrokimia China Sinopec, China Investment Corp, dan Bank of China. Total kerja sama ini mencapai lebih dari 43 miliar dolar AS.

Menurut laporan China, kerja sama ini akan menciptakan hingga 12 ribu lapangan pekerjaan di AS dan mengurangi defisit perdangan antara AS dan Asia hingga 10 miliar dolar per tahun.

China adalah mitra dagang terbesar AS. Pada 2016, perdagangan bilateral kedua negara mencapai 519,6 miliar dolar, naik pesat dari 2,5 miliar dolar pada 1979 ketika kedua negara mulai membuka hubungan diplomatik.

Dalam sepuluh tahun terakhir, ekspor AS ke China rata-rata meningkat 11 persen per tahun. Sementara ekspor China ke AS meningkat 6,6 persen per tahun.

Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping (Foto: Reuters/Damir Sagolj)

Menurut laporan Komisi Nasional Hubungan AS-China dan lembaga riset ekonomi Rhodium Group yang dikutip Xinhua, perusahaan China yang berinvestasi di AS meningkat sembilan kali lipat sejak 2009 hingga 2016 menjadi 140 ribu.

Xi mengatakan, AS dan China saling melengkapi, bukan saling bersaing.

"Kami berniat meningkatkan impor energi dan produksi pertanian dari Amerika. Kami berharap AS juga akan meningkatkan ekspor produk teknologi sipil dari China," ujar Xi.