Ini Menu Utama Bos Bank Sentral AS di Meja Makan

22 November 2017 13:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Haruhiko Kuroda, Janet Yellen, dan Mario Draghi (Foto: REUTERS/Jade Barker)
zoom-in-whitePerbesar
Haruhiko Kuroda, Janet Yellen, dan Mario Draghi (Foto: REUTERS/Jade Barker)
ADVERTISEMENT
Ketua Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, Janet Yellen, akan mengakhiri jabatannya pada Februari 2018 mendatang. Presiden AS Donald Trump telah menunjuk Jerome Powell, sebagai pengganti Yellen.
ADVERTISEMENT
Di akhir masa jabatannya, Yellen tampil lebih rileks dan bicara lebih lepas, jauh dari kesannya sebagai orang nomor satu di The Fed. Dia tampil dalam sebuah dialog di New York University, pada Selasa (21/11) malam waktu setempat. Perbincangan ini dipandu mantan Gubernur Bank of England selama 10 tahun (2003-2013), Mervyn King.
Di luar topik soal kondisi moneter AS dan perekonomian secara umum, Yellen cukup antusias bercerita soal kehidupan sehari-harinya. Menurutnya, tak ada yang baru dengan rencana kebijakan The Fed untuk beberapa bulan mendatang.
Sebagai gantinya, Yellen menghibur hadirin dengan cerita hari-hari pertamanya memimpin Federal Reserve, sekitar empat tahun yang lalu. "Kami memiliki dosis (perbincangan) ekonomi yang sangat berat. Bahkan saat di meja makan, itu lebih dominan daripada merasakan enaknya makanan," katanya seperti dikutip dari The New York Times.
Janet Yellen (Foto: REUTERS/Joshua Roberts)
zoom-in-whitePerbesar
Janet Yellen (Foto: REUTERS/Joshua Roberts)
Yellen memang berasal dari keluarga ekonom. Suaminya, George Akerlof juga merupakan ekonom. Demikian juga anaknya, Robert Arkelof. “Apa Anda tidak bosan? Apa yang dilakukan untuk menjauh dari topik pembicaraan soal ekonomi?,” tanya King. "Nah, Anda sendiri bagaimana. Kenapa ingin melakukan itu?" kilah Yellen balik bertanya.
ADVERTISEMENT
Lulusan Yale University ini mengakui suaminya sangat mendukung karier dia hingga menduduki Ketua The Fed. "Ketika saya ditawari pekerjaan di Washington (Ketua The Fed) misalnya, sikapnya adalah, 'Anda ingin melakukan itu? Tentu kita akan (dukung supaya) berhasil’," katanya.
Meski demikian, Yellen mengaku bukan Akerlof ekonom yang paling mempengaruhi pandangan-pandangannya soal perekonomian. Melainkan James Tobin, mentornya yang juga ekonom Universitas Yale dan seorang teoretikus Keynesian terkemuka. Tapi Yellen mengakui Akerlof sebagai orang yang paling menarik yang pernah dia kenal.
Janet Yellen (paling kiri) bersama koleganya. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Janet Yellen (paling kiri) bersama koleganya. (Foto: Wikimedia Commons)
King juga menanyai Yellen soal kesulitan yang dialaminya sebagai perempuan di pucuk pimpinan sebuah institusi ekonomi. Kelahiran New York 71 tahun lalu ini mengakui, sangat sedikit perempuan yang berkiprah di bidang ekonomi. “Saya sendiri enggak tahu kenapa.”
ADVERTISEMENT
Bersamaan dengan pelantikan Jerome Powell pada Februari 2018, Yellen akan mengakhiri jabatannya sebagai Ketua The Fed. Tak hanya itu, dia sudah menyatakan akan mengundurkan diri juga dari posisinya sebagai anggota Dewan Gubernur. Sehingga makin berkuranglah ekonom perempuan di pucuk pimpinan lembaga ekonomi berpengaruh di dunia.