Inilah Dua Penyelam Inggris yang Temukan 12 Anak Thailand dalam Gua

6 Juli 2018 13:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Richard Stanton dan John Volanthen (Foto: LILLIAN SUWANRUMPHA / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Richard Stanton dan John Volanthen (Foto: LILLIAN SUWANRUMPHA / AFP)
ADVERTISEMENT
Dua belas anak dan seorang dewasa yang terjebak di Gua Tham Luang, Thailand, telah ditemukan. Ialah Richard Stanton dan John Volanthen, dua penyelam asal Inggris yang pertama kali menemukan mereka.
ADVERTISEMENT
Stanton dan Volanthen merupakan dua dari 1.000 lebih relawan yang membantu misi penyelamatan anak-anak tersebut. Mereka menjadi sorotan dunia sejak suaranya terdengar dalam video yang diunggah Angkatan Laut Thailand.
Dalam video yang memperlihatkan 13 orang dalam gua untuk pertama kalinya itu terdengar suara Stanton dan Volanthen yang menanyakan kondisi korban.
"Ada berapa jumlah kalian? 13? Brilian," kata Stanton seraya lampu helmnya menyoroti wajah anggota tim sepak bola 'Babi Liar'.
Stanton juga mengatakan tak bisa mengeluarkan korban dari gua pada saat itu. "Tidak hari ini, kami hanya berdua, kalian harus menyelam," lanjut dia.
Sejumlah pihak mengaku tak terkejut bila Stanton dan Volanthen-lah yang dapat menemukan korban. Sebab, mereka dikenal sebagai pakarnya penyelaman gua.
Richard Stanton dan John Volanthen (Foto: LILLIAN SUWANRUMPHA / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Richard Stanton dan John Volanthen (Foto: LILLIAN SUWANRUMPHA / AFP)
"Saya sempat bilang, jika ada yang bisa menemukan anak-anak ini, pasti Stanton dan Volanthen. Tanpa diragukan lagi mereka yang terbaik di bidangnya," sebut Andy Eavis, juru bicara British Caving Association kepada The Washington Post, Jumat (6/7).
ADVERTISEMENT
Eavis menilai Gua Tham Luang tidak seberapa dibandingkan gua lain yang biasa diselami Stanton dan Volanthen. "Ini penyelaman yang sangat amat mudah. Sulitnya arus air saja," sambung dia.
Ia mengatakan Stanton yang pernah menyelam selama 36 jam di gua di Prancis itu merupakan salah satu penyelam gua terbaik di Eropa. "Dia menyelami gua 10 kilometer dengan kedalaman 70 meter. Menurut saya itu sangat luar biasa, rekor dunia," ujar Eavis.
Senada dengan Eavis, Bill Whitehouse selaku Wakil Dewan Penyelamatan Gua Inggris, mengatakan Stanton dan Volanthen adalah 'A Team' di bidang penyelaman gua. "Mereka memiliki kemampuan dan keahlian untuk melakukan itu," kata dia kepada BBC.
Eavis dan Whitehouse tak sepenuhnya berlebihan. Pada 2010, duo Stanton dan Volanthen pernah memimpin misi penyelamatan di selatan Prancis untuk menemukan penyelam Eric Establie yang hilang. Sayangnya, mereka menemukan Establie dalam keadaan tewas pada hari ke-8 pencarian.
ADVERTISEMENT
Meski begitu mereka mendapat penghargaan Royal Humane Society dari Istana Buckingham atas usahanya.
Enam tahun sebelumnya pada 2004, Stanton yang juga seorang pemadam kebakaran itu juga menyelamatkan enam tentara Inggris yang terjebak di bawah tanah selama enam hari. Bagi pria berusia 50 tahun itu, menyelami gua adalah sebuah "hobi dan membantu secara sukarela".
Sementara rekannya, Volanthen, menyelami gua telah menjadi sebuah passion dalam hidupnya. Saking jatuh hatinya, ia pernah menyempatkan menyelam di hari pernikahannya.
"Itu bukan sekadar menyelam. Ia menyelami pusaran air yang di dalamnya dipenuhi batu-batu besar yang bisa runtuh sewaktu-waktu. Dari sini terlihat jelas karakter dia seperti apa," tutur istirnya, Annabelle Volanthen.
Pria berusia 40 tahun yang juga bekerja sebagai teknisi komputer itu mengatakan bahwa rahasia menyelam di gua ialah memiliki pikiran jernih.
ADVERTISEMENT
"Rasa panik dan adrenalin itu bagus di beberapa kondisi. Tapi tidak untuk penyelaman gua. Kamu tidak menginginkan adrenalin saat menyelam di gua. Yang kamu inginkan itu suasana membosankan,"
"Di dalam air, semua terjadi sangat lamban. Bila masalah menghampirimu di kedalaman 10 kilometer, kamu hanya bisa mencari cara hingga oksigen habis atau berserah diri," katanya kepada Sunday Times pada 2013 lalu.
Denah hilangnya anak-anak di gua Thailand. (Foto: Putri Sarah Arifira/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Denah hilangnya anak-anak di gua Thailand. (Foto: Putri Sarah Arifira/kumparan)