Ipang Wahid: Demi Allah Saya Bukan Pembuat Tabloid Indonesia Barokah
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Geger tabloid Indonesia Barokah yang dianggap menjatuhkan Prabowo-Sandi, menyasar pegiat kreatif Irfan 'Ipang' Wahid. Dia dituduh sebagai pembuat tabloid yang ditargetkan ke masjid-masjid dan pesantren itu, karena punya gerakan Indonesia Barokah.
ADVERTISEMENT
"Beberapa hari terakhir ini banyak banget orang bertanya, bahkan (mungkin) menuduh saya dengan semua kehebohan terkait tabloid Indonesia Barokah," tulis Ipang di akun Facebooknya, dikutip, Senin (28/1).
Sambi bersumpah, Ketua Kelompok Kerja Industri Kreatif itu membantah sebagai pembuat tabloid Indonesia Barokah. "Terkait Tabloid Indonesia Barokah, demi Allah saya tegaskan bahwa saya bukan pembuat tabloid Indonesia Barokah. Saya juga tidak terlibat dalam bentuk apapun atas tabloid tersebut," terang Ipang.
Ipang menjelaskan, gerakan Indonesia Barokah yang dimotorinya, adalah gerakan yang bersifat terbuka. Siapa pun boleh dan atau bisa ikut berkontribusi untuk mendatangkan kebaikan bagi Indonesia. Namun bukan gerakan ini yang membuat tabloid Indonesia Barokah.
"(Gerakan) Indonesia Barokah bukan organisasi, apalagi badan usaha. Itu lebih seperti kumpulan pemikiran dari banyak orang. Satu di antara dasarnya adalah kegelisahan terhadap maraknya fitnah dan hoaks," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Karena gerakan Indonesia Barokah miliknya terbuka, maka ada begitu banyak orang-orang baik sepemikiran, yang ingin ikut berkontribusi dalam membuat karya konten kreatif.
Dengan segala bentuknya, Ipang bersama beberapa kawan ikut terlibat dalam membuat setidaknya 3 konten video. ‘Islam itu Indah’, ‘Deddy Mizwar’ dan ‘Parodi Bohemian'.
"Semua pesannya jelas mengajak kepada kebaikan. Apa yang saya dan beberapa kawan lakukan adalah menyampaikan pesan sejuk dan menyatukan. Menjauhi hasutan dan agenda-agenda provokatif. Mengingatkan kembali akan Islam yang rahmatan lil‘alamin," pungkasnya..