IPW: Sebenarnya Buat Polisi Tak Terlalu Sulit Ungkap Kasus Herman Hery

21 Juni 2018 16:45 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota DPR Herman Hery (Foto: Dok .wikidpr.org)
zoom-in-whitePerbesar
Anggota DPR Herman Hery (Foto: Dok .wikidpr.org)
ADVERTISEMENT
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mendesak polisi untuk segera mengusut kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan anggota DPR Fraksi PDIP dari dapil NTT 2, Herman Hery, kepada Ronny Kosasih Yuniarto. Neta menilai, sebetulnya, tak sulit bagi Polres Jaksel untuk mengungkap kasus ini lantaran banyak saksi mata di lokasi saat itu.
ADVERTISEMENT
Termasuk pula, anggota polisi lalu-lintas (polantas) yang menilang korban. Bahkan, Neta menyebut, jika dalam pemeriksaan nanti polisi menemukan bukti yang menguatkan dugaan itu, Herman harus ditahan hingga kasusnya dilimpahkan ke Kejaksaan.
"IPW mendesak Polres Jaksel untuk menuntaskan kasus ini dan segera menahan Herman Hery jika diketahui anggota DPR itu melakukan penganiayaan. Begitu juga kedua pengawalnya jika terbukti terlibat, tidak ada alasan bagi Polres Jaksel untuk tidak menahannya," ujar Neta kepada kumparan, Kamis (21/6).
Oleh karenanya, Neta meminta polisi tidak diskriminatif atau takut dengan Herman, sekalipun ia adalah anggota DPR. Neta menyebut, sebagai anggota DPR, Herman seharusnya bisa memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.
Korban penganiayan Herman Herry di Polres Jaksel (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Korban penganiayan Herman Herry di Polres Jaksel (Foto: Raga Imam/kumparan)
"Sikapnya yang menerobos jalur busway dan dugaan melakukan penganiayaan adalah sikap arogan yang tidak pantas dipertontonkan oleh seorang wakil rakyat. Sayangnya, polisi tidak bertindak adil dan takut pada Herman Hery. Terbukti korban ditilang karena menerobos jalur busway, sebaliknya Herman Hery dibiarkan pergi," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Herman diduga menganiaya Ronny di jalur TransJakarta (busway) pada Minggu (10/6). Saat itu, Ronny melintas di Jalan Arteri Pondok Indah bersama istri dan kedua anaknya. Mobil yang dikendarai Ronny melintas di busway, sehingga ditilang polisi.
Namun saat bersamaan, Ronny mempertanyakan ke polantas yang menilangnya, mengapa mobil di belakangnya yang juga melintas di busway, tidak ditilang. Belakangan, pemilik mobil Rolls-Royce itu, yang diduga adalah Herman, keluar dari mobilnya dan menantang Ronny, lalu diduga menyerangnya.
Atas dugaan penganiayaan ini, Ronny bersama kuasa hukumnya pun melaporkan Herman ke Polres Jaksel.
"Jika polisi takut pada Herman Hery sebaiknya berhenti saja jadi polisi, karena bersikap diskriminatif dan tidak mampu melakukan penegakan hukum. PDIP dan Komisi III DPR juga harus mendorong Polres Jaksel menuntaskan kasus ini," imbuh Neta S Pane.
ADVERTISEMENT
Saat ini, internal PDIP masih menunggu klarifikasi Herman. Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menuturkan, pihaknya masih ingin mencari tahu, apakah perbuatan Herman tak sesuai dengan instruksi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menjadi teladan masyarakat.
"Kami masih menunggu informasi dan klarifikasi lanjutan. Instruksi Ketum (Ketua Umum PDIP) kepada kader sangat jelas dan tegas, kader harus menjadi teladan dalam kehidupan bersama, pergaulan masyarakat, suka dan duka bersama rakyat," kata Hendrawan.