Iran Sebut Serangan AS dan Sekutu ke Suriah sebagai Tindakan Kriminal

14 April 2018 16:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ayatollah Ali Khamenei Berpidato di Teheran (Foto: Leader.ir/Handout via Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ayatollah Ali Khamenei Berpidato di Teheran (Foto: Leader.ir/Handout via Reuters)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengecam serangan Amerika Serikat, Prancis dan Inggris yang membombardir Suriah. Tak hanya itu, Khamenei menyebut serangan yang dilancarkan tiga negara tersebut sebagai tindakan kriminal.
ADVERTISEMENT
“Amerika Serikat dan sekutunya tidak akan menghasilkan pencapaian apapun dari kejahatan di Suriah. Menyerang Suriah adalah kejahatan. Presiden AS, Perdana Menteri Inggris, dan Presiden Prancis adalah penjahat, ” kata Khamenei seperti dikutip dari Reuteurs, Sabtu (14/4).
Adapun Amerika serikat, Prancis dan Inggris berdalih serangan yang dilancarkan ke Suriah ditujukan untuk menghancurkan gudang senjata kimia yang dimiiliki pemerintahan Bashar al-Assad. Untuk itu, pasukan gabungan ketiga negara tersebut tak segan menembakan rudal ke wilayah yang disinyalir sebagai tempat gudang senjata kimia tersebut.
Akibat serangan yang dilancarkan pada Sabtu (14/4), setidaknya terdengar enam ledakan keras di Damaskus, ibu kota Suriah. Selain itu, pihak Amerika Serikat juga tengah menargetkan distrik Barzah, yang dianggap sebagai lokasi pusat penelitian senjata kimia Suriah.
ADVERTISEMENT
Pasukan gabungan itu sendiri melancarkan aksinya setelah adanya laporan penggunaan senjata kimia oleh rezim Bashar Al-Assad yang menyerang kota Douma, di Ghouta, pinggiran Damaskus pada pekan lalu. Sekitar 40-70 warga sipil tewas dalam serangan kimia tersebut, lebih dari 500 lainnya terpapar gejala yang sama.
Pertahanan Suriah menyerang balik pasukan AS. (Foto: TV SYRIA melalui Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Pertahanan Suriah menyerang balik pasukan AS. (Foto: TV SYRIA melalui Reuters)
Sebelumnya, pada Kamis (12/2), Ali Akbar Velayati, penasihat utama Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan serangan gas beracun yang diduga terjadi di Douma pada 7 April lalu tak lebih sebagai laporan palsu.
Dalam sebuah konfrensi pers yang disiarkan televisi, Velayati mengaku bangga dengan upaya Bashar al-Assad yang mampu ambil kendali penuh atas Damaskus. Menurutnya, Iran dan Rusia merupakan dua sekutu terbesar Presiden Suriah Bashar al-Assad. Dirinya juga berharap pemerintahan Bashar al-Assad mampu membebaskan Idlib dari cengkraman pemberontak.
ADVERTISEMENT
“Idlib adalah kota Suriah yang penting, dan kami berharap itu akan dibebaskan segera dengan penentuan Suriah dan para pejuangnya. Timur dari sungai Eufrat juga merupakan bidang yang sangat penting. Dan kami juga berharap langkah besar dan penting akan diambil untuk membebaskan daerah ini dan mengusir pendudukan Amerika,” ucap Velayati.
Sejak konflik di Suriah berkecamuk pada Februari, Bashar al-Assad sendiri telah menewaskan 1.700 orang. Serangan yang dilancarkan pemerintah itu bertujuan untuk menghancurkan basis pemberontak yang ada di Ghouta Timur, dekat ibu kota Damaskus.