Ironi Tsamara: Kantongi 140.057 Suara, tapi Gagal ke DPR

20 Mei 2019 20:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kutua DPP PSI, Tsamara Amany. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kutua DPP PSI, Tsamara Amany. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tsamara Amany meraih suara terbesar kedua di dapil DKI II Jakarta. Namun apa daya ia gagal ke Senayan karena PSI tak lolos Parliamentary Threshold (PT) empat persen.
ADVERTISEMENT
Menurut rekapitulasi suara KPU, Senin (20/5), Tsamara meraih 140.057 suara, hanya kalah dari politikus PKS Hidayat Nur Wahid yang merengkuh 281.372 suara. Dapil II meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Luar Negeri.
Tsamara mengaku sedih tidak bisa menjadi wakil dari ratusan ribu pemilihnya. Namun di balik kesedihan itu, dia merasa bangga telah dipercaya.
"Pasti sedih, tapi juga bangga dengan warga dapil DKI II. Sedih karena belum berhasil menuangkan gagasan itu secara konkret di DPR. Bangga karena telah memilih kebaruan dan perubahan," kata Tsamara kepada kumparan, Senin (20/5).
"Tapi saya tidak akan berhenti berjuang untuk mereka," tegas Ketua DPP PSI berusia 22 tahun ini.
Ia berterima kasih sekaligus meminta maaf atas kegagalannya ini. Namun, ia tetap berjanji akan menjaga suara pemilihnya meski dari luar DPR.
ADVERTISEMENT
"Terima kasih banyak kepada warga Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Luar Negeri. Ini kepercayaan luar biasa. Saya mohon maaf belum bisa mewakili di DPR. Tapi saya janji akan terus perjuangkan suara kalian dari luar DPR," ungkapnya.
Suara 140.000 lebih bagi Tsamara merupakan bukti bahwa dalam politik, anak muda bisa dapat tempat. Ia melanjutkan, hal ini mematahkan stigma bahwa nyaleg harus memakai money politics.
"Dengan berjuang, menawarkan ide dan gagasan, menawarkan program, turun ke masyarakat, kita bisa mendapat kepercayaan publik," tutur Tsamara.