Isi Deklarasi Damai Ulama Indonesia, Afghanistan dan Pakistan

11 Mei 2018 16:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembacaan deklarasi perdamaian di Istana Bogor. (Foto: Nadia Riso/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembacaan deklarasi perdamaian di Istana Bogor. (Foto: Nadia Riso/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Presiden Jusuf Kalla menutup pertemuan trilateral ulama Indonesia, Afghanistan, dan Pakistan. Dalam pertemuan tersebut, disepakati soal upaya perdamaian di Afghanistan dan Pakistan, dan ulama menjadi salah satu garda terdepan untuk mewujudkan perdamaian itu.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, JK mengungkapkan pertemuan itu juga menghasilkan deklarasi damai, yang disebut 'Bogor Ulema Declaration of Peace'. Deklarasi damai dibacakan oleh ulama perwakilan dari masing-masing negara.
"Ini juga jadi catatan sejarah atas kontribusi ulama bagi perdamaian. Ini sangat bermakna bagi umat Islam untuk menciptalan perdamaian dan stabilitas," kata JK di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/5).
Perwakilan ulama Afghanistan dibacakan oleh Ataullah Lodin, dari Pakistan dibacakan oleh Dr. Qibla Ayaz, dan dari Indonesia dibacakan oleh Quraish Shihab. Berikut isi lengkap Bogor Ulema Declaration of Peace:
1. Islam adalah agama damai, toleran, dan indah. Kata Islam sendiri berasal dari kata 'salam' yang berarti perdamaian dan keselamatan. Para penganut Islam sejati terikat untuk terus menunjukkan rasa belas kasihan dan saling menyayangi.
ADVERTISEMENT
2. Pesan utama Islam bermuara pada prinsip perdamaian, belas kasih, dan kasih sayang. Oleh sebab itu, kami mendukung pihak Pakistan, Afghanistan, dan berbagai insentif perdamaian yang dilakukan para ulama yang mendorong perdamaian Islam, persaudaraan Islam, dan penolakan pada kekerasan dan terorisme.
3. Perdamaian adalah perintah Allah dan kaum muslimin memiliki kewajiban untuk mengikuti perintah ini dalam hidupnya, dalam insan, dan jiwanya. Oleh sebab itu, semua konflik dan pertentangan antara kaum muslim harus diselesaikan sesuai Al-Quran dan sunnah. Kami, para ulama, dalam hal ini mengapresiasi dan mendukung tawaran pemerintah Republik Islam Afghanistan sebagaimana yang diumumkan Presiden Ashraf Ghani untuk perdamaian dan rekonsiliasi Islam. Kami juga mengapresiasi negara-negara kawasan, dunia Islam, dan komunitas internasional atas dukungan-dukungan bagi proses perdamaian di Afghanistan.
ADVERTISEMENT
4. Kami menyerukan semua pihak untuk ikut serta dalam pembicaraan langsung perdamaian sesuai dengan kupasan damai.
5. Sebagai pewaris Rasulullah, ulama memainkan peran penting dalam komunitas muslim untuk menegakkan nilai-nilai Islam, warisan sunnah dari Muhammad sebagai rahmatan lil alamin. Ulama dalam hal ini mengemban amanah yang besar untuk melestarikan prinsip moral yang tinggi yang mempromosikan ikuwah.
6. Para ulama sebagai pewaris nabi memiliki kewajiban untuk mempromosikan nilai-nilai luhur dan persatuan Islam, yaitu perdamaian, toleransi, keadilan sosial. Selain juga mendorong prinsip-prinsip ini sebagai tolak ukur.
7. Para ulama dan umat Islam, khususnya seperti di Indonesia, Afghanistan, dan Pakistan dengan pemahaman yang dalam mengenai tantangan dan kesulitan yang dihadapi oleh negara-negara Islam, dapat memainkan peranan aktif dalam mempromosikan perdamaian dan solidaritas di dunia Islam, secara khusus di Afghanistan.
Ledakan bom di Afghanistan. (Foto: Reuters/Omar Sobhani)
zoom-in-whitePerbesar
Ledakan bom di Afghanistan. (Foto: Reuters/Omar Sobhani)
ADVERTISEMENT