ISIS Rilis Video Pertempuran Sengit di Niger, 4 Tentara AS Tewas

6 Maret 2018 9:59 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Video propaganda ISIS. (Foto: Dok. SITE)
zoom-in-whitePerbesar
Video propaganda ISIS. (Foto: Dok. SITE)
ADVERTISEMENT
ISIS merilis video propaganda yang menayangkan pembunuhan empat tentara Amerika Serikat di Niger. Dalam video tersebut, para tentara AS disergap oleh puluhan militan ISIS dan terlibat baku tembak yang sengit.
ADVERTISEMENT
Dikutip AFP, Selasa (6/2), video yang terekam dari kamera helm para tentara AS tersebut dirilis media pro-ISIS. Peristiwa itu terjadi pada 4 Oktober tahun lalu di desa Tongo Tongo, wilayah Tillaberi, dekat perbatasan Mali.
Video propaganda ISIS. (Foto: Dok. SITE)
zoom-in-whitePerbesar
Video propaganda ISIS. (Foto: Dok. SITE)
Menurut Pentagon, saat itu para tentara AS sedang dalam misi patroli rutin bersama dengan sekitar 30 tentara Niger. Ketika hendak kembali, mereka disergap oleh sekitar 50 tentara ISIS yang datang menggunakan truk pick-up.
ISIS yang datang bersenjatakan senapan tangan, senapan di truk, dan granat, langsung menghujani tentara AS dengan peluru. Kondisi medan saat itu adalah gurun pasir dengan sedikit sekali tanaman, sehingga satu-satunya tameng perlindungan para tentara AS adalah mobil SUV.
Video propaganda ISIS. (Foto: Dok. SITE)
zoom-in-whitePerbesar
Video propaganda ISIS. (Foto: Dok. SITE)
Tentara AS mencoba menembakkan bom asap untuk menyamarkan pandangan, tapi percuma karena tempat itu terlalu lapang. Satu per satu tentara AS ambruk diterjang peluru ISIS. Seorang tentara AS mencoba menarik kawannya yang sudah berada di tanah, dan dia juga akhirnya menemui nasib yang sama.
ADVERTISEMENT
Dalam salah satu adegan, kamera helm merekam para anggota ISIS yang berjalan di depan jasad tentara AS.
Empat tentara AS dan lima tentara Niger tewas dalam peristiwa itu. Jasad salah satu tentara, Sersan La David Johnson, hingga kini belum ditemukan.
Video propaganda ISIS. (Foto: Dok. SITE)
zoom-in-whitePerbesar
Video propaganda ISIS. (Foto: Dok. SITE)
Pentagon dalam pernyataannya mengatakan bahwa video itu menunjukkan "betapa buruknya musuh yang kita perangi". Namun video itu juga menuai protes dari anggota Kongres yang merasa persenjataan tentara AS tidak memadai dalam peristiwa itu.
"Mengetahui bahwa mereka diperintahkan untuk melakukan misi ini tanpa peralatan yang memadai, saya tidak bisa mempercayainya," kata anggota Kongres dari Partai Republik Marc Veasey kepada AFP.
Kongres juga mempertanyakan mengapa intelijen gagal memprediksi peristiwa sebesar itu dan mengapa tidak segera datang bantuan dari udara.
ADVERTISEMENT