Ismail Yusanto Diundang Ceramah di Masjid Kampus UGM sebagai Alumni

18 Mei 2018 15:18 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Juru Bicara HTI, Ismail Yusanto (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Juru Bicara HTI, Ismail Yusanto (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Nama mantan jubir HTI Ismail Yusanto masuk sebagai penceramah Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) pada bulan Ramadhan 1439 H. Ismail diundang oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UGM Jamaah Shalahuddin (JS) untuk mengisi kegiatan Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Ahmad Fauzan, Sekretaris UKM JS, menjelaskan Ismail diundang sebagai almuni JS sekaligus alumni UGM tahun 80-an. Ismail, menurut Fauzan, juga pernah menjabat sebagai ketua UKM JS serta ketua Ramadhan di kampus. Sementara tema ceramah yang diangkat dalam 'Kajian Samudra' atau menjelang berbuka tersebut bertema keilmuan.
"Memberikan kesempatan kepada almuni JS untuk bisa memberikan ilmu-ilmu terkait perjuangan di JS seperti apa," jelasnya.
Fauzan menjelaskan sebenarnya pihaknya juga mempertimbangkan status Ismail sebagai mantan jubir HTI, namun ia menegaskan bahwa pihaknya mengundang Ismail dalam konteks personal tanpa embel-embel HTI.
"Sebenarnya kami mempertimbangkan, menggarisbawahi tidak mengundang beliau sebagai jubir HTI, tapi personal. Pak Ismail sebagai alumni, konteksnya seperti itu," jelasnya.
Masjid UGM (Foto: Wikipedia)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid UGM (Foto: Wikipedia)
Ismail sebelumnya dijadwalkan mengisi ceramah pada 12 Juni mendatang. Fauzan menyebut tema yang dibawakan tidak akan menyinggung ide khilafah yang bertentangan dengan Pancasila.
ADVERTISEMENT
"Tema-tema yang diangkat tema-tema keilmuan, tema yang menentukan UKM. (Ismail) temanya konsep Islam dalam implementasi kehidupan kontemporer. Kita mempersilakan alumni kita untuk bisa memberikan ilmu-ilmunya," bebernya.
Sementara, terkait dicoretnya Ismail sebagai penceramah oleh pihak kampus, Fauzan mengaku akan terus berkomunikasi dengan kampus. Ia setidaknya memiliki dua opsi, salah satunya tetap dengan mengadakan diskusi panel.
"Jadi memang kita sedang mencari dua opsi. Memang nanti diganti atau memang nanti bisa jadi kita tetap adakan (Ismail sebagai penceramah) tapi jadi panel," ujar Fauzan.
Fauzan menjelaskan jika kajian atau ceramah ini dicurigai sebagai penyebaran paham radikalisme atau khilafah, pihaknya akan membuat acara dengan bentuk panel diskusi.
"Pak Ismail sendiri tidak pernah membawa ide-ide tentang khilafah ke UGM," ujar anggota UKM JS lain, Arif. Arif pun menekankan secara hukum Ismail bukan lagi jubir HTI. Secara pribadi, Ismail juga tidak tengah tersandung kasus hukum.
ADVERTISEMENT
Bukan Acara Takmir Masjid
Sementara itu, Takmir Muda Masjid Kampus UGM Yogyakarta, Mukhtar, membenarkan bahwa yang mengundang Ismail Yusanto adalah UKM Jamaah Shalahuddin (JS). Pihaknya pun tidak tahu-menahu terkait program tersebut dah hanya dimintai izin tempat.
"Kalau untuk menjelang buka puasa bersama (Kajian Samudra) itu dari adik-adik Jamaah Shalahuddin yang meng-handle," tegasnya.
Pihaknya mengaku kurang tahu siapa saja yang mengisi Kajian Samudra karena UKM JS berkoordinasi langsung dengan Direktorat Kemahasiswaan UGM.
"Terkait dengan koordinasinya tidak ke takmir, tetapi langsung ke Direktorat Kemahasiswaan (UGM)," pungkasnya.
HTI dibubarkan melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM. Pembubaran HTI ini diperkuat oleh putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) yang menolak permohonan gugatan HTI atas SK pembubaran dari Menkumham.
ADVERTISEMENT