Israel Cegat Kapal Aktivis Pembawa Bantuan ke Gaza

31 Juli 2018 9:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tentara Israel Cegat Aktivis ke Gaza. (Foto: AFP/THOMAS COEX)
zoom-in-whitePerbesar
Tentara Israel Cegat Aktivis ke Gaza. (Foto: AFP/THOMAS COEX)
ADVERTISEMENT
Angkatan Laut Israel mencegat pelayaran kapal aktivis pembawa bantuan yang mendobrak blokade Gaza pada Minggu (29/7). Sebanyak 22 aktivis dari berbagai negara ditahan Israel.
ADVERTISEMENT
Menurut pernyataan kelompok aktivis Freedom Flotilla Coalition (FFC) pada Senin malam (30/7), kapal mereka yang bernama al-Awda (Kembali) dicegat tentara Israel ketika hendak memasuki Gaza. Awda adalah satu dari tiga kapal aktivis pendobrak blokade Gaza yang bertolak dari Palermo, Italia, pada 21 Juli lalu.
Selain 22 orang ditahan, tentara Israel juga menyita bantuan medis yang terdapat di kapal Awda. Di antara yang ditahan adalah dua warga Israel, salah satunya kapten kapal Zohar Chamberlain Regev, atas tuduhan percobaan memasuki Gaza yang diblokade dan konspirasi melakukan kejahatan.
Dua orang itu dibebaskan dengan jaminan. Sisanya masih dalam tahanan, termasuk dua warga Singapura yaitu produser film Jason Soo dan ahli bedah ortopedi Ang Swee Chai. Soo tengah membuat film dokumenter tentang Ang, dokter yang memutuskan berhenti praktik pada 1982 dan aktif dalam bantuan kemanusiaan di zona perang.
ADVERTISEMENT
Seorang warga Malaysia Dr Moh Afandi Salleh juga turut dalam penahanan Israel dari kapal itu. Belum diketahui apakah ada warga Indonesia di dalamnya.
Sebelum Al-Awda dicegat, FFC mengatakan tentara Israel telah memperingatkan mereka. Tapi para aktivis tidak peduli dan bantuan kemanusiaan harus diantarkan ke Gaza.
"Tentara Israel mengatakan kapal kami melanggar hukum internasional dan mengancam akan melakukan 'langkah yang diperlukan' untuk menghentikan kami," ujar pernyataan FFC.
"Padahal, satu-satunya 'langkah yang diperlukan' adalah menghentikan blokade ke Gaza dan mengembalikan kebebasan bergerak seluruh rakyat Palestina," lanjut FFC.
Gaza telah menderita akibat blokade Israel di darat dan laut yang diterapkan sejak 2007. Israel berdalih, blokade diperlukan untuk menghukum Hamas yang melancarkan serangan ke Israel.
Tentara Israel Cegat Aktivis ke Gaza. (Foto: AFP/THOMAS COEX)
zoom-in-whitePerbesar
Tentara Israel Cegat Aktivis ke Gaza. (Foto: AFP/THOMAS COEX)
Upaya penerobosan blokade Gaza dilakukan beberapa kali oleh para aktivis melalui jalur laut, namun kerap berakhir mematikan.
ADVERTISEMENT
Pada 2010 contohnya, tentara Israel menyerbu kapal pembawa bantuan kemanusiaan ke Gaza. Sembilan aktivis Turki tewas dalam peristiwa itu. Akibatnya, pemerintah Turki memutus hubungan dengan Israel hingga 2016. Seorang jurnalis Indonesia ikut terluka tembak dalam peristiwa itu.
Upaya mendobrak blokade Gaza juga dilakukan pada 2016 lalu oleh kapal berisikan 13 aktivis wanita, termasuk peraih Nobel Mairead Maguire dari Irlandia Utara. Kapal mereka dicegat dan para aktivis dipenjara di Ashdod, sekitar 30 km utara Gaza, sebelum dideportasi ke negara masing-masing.
Namun penangkapan ini tidak membuat para aktivis patah arang. Mereka bertekad mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza apapun risikonya.
Awda sendiri adalah bagian dari tiga kapal kemanusiaan yang berlayar ke Gaza bulan ini dari Palermo. Kapal kedua dari FCC rencananya akan tiba di laut Gaza beberapa hari lagi.
ADVERTISEMENT