Israel Serang Kantor Berita Resmi Palestina, Buru Kelompok Bersenjata

11 Desember 2018 3:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi berjaga di perbatasan Yordania-Israel. (Foto: REUTERS/Muhammad Hamed)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi berjaga di perbatasan Yordania-Israel. (Foto: REUTERS/Muhammad Hamed)
ADVERTISEMENT
Pasukan Israel memasuki Ramallah dan menyerbu kantor-kantor berita resmi Palestina, Senin (10/12). Peristiwa tersebut terjadi sehari setelah orang-orang bersenjata Palestina melukai beberapa warga Israel di dekat permukiman.
ADVERTISEMENT
Dilansir AFP, tujuh orang terluka dalam baku tembak oleh orang-orang bersenjata Palestina di sebuah halte bus dekat pemukiman Ofra di Tepi Barat yang diduduki Minggu malam. Menurut keterangan pihak Israel, salah seorang korban terpaksa melahirkan prematur saat kerusuhan terjadi.
Atas kejadian tersebut, tentara Israel memasuki Ramallah pada pagi hari disertai bentrokan kecil yang pecah beberapa ratus meter dari rumah Presiden Palestina Mahmud Abbas.
Berdasarkan Bulan Sabit Merah Palestina, dua orang terkena peluru tajam selama bentrokan. Selain itu, tentara Israel kemudian menggerebek markas Wafa, kantor berita resmi Palestina, termasuk kantor fotografi dan penyuntingan.
Serangan rudal di Gaza, Palestina, Minggu (28/10/2018). (Foto: REUTERS/Ahmed Zakot)
zoom-in-whitePerbesar
Serangan rudal di Gaza, Palestina, Minggu (28/10/2018). (Foto: REUTERS/Ahmed Zakot)
Pejabat senior Palestina Saeb Erekat di Twitter mengecam penggerebekan tersebut. Hal itu menurutnya adalah sebuah "kampanye disengaja dan sembrono yang dipimpin oleh pemerintah Israel dan pasukannya terhadap rakyat Palestina".
ADVERTISEMENT
Seorang juru bicara militer mengatakan dia tidak bisa mengomentari serangan Ramallah, termasuk apakah itu adalah bagian dari perburuan para pria bersenjata dari serangan Minggu malam atau tidak.
Sebelumnya, dokter di rumah sakit Shaare Zedek di Yerusalem telah membantu melahirkan seorang bayi dari satu korban penembakan yang hamil melalui operasi sesar.
Rumah sakit itu menambahkan bahwa ibunya yang berusia 21 tahun kondisinya stabil pada hari Senin. Tetapi, bayinya kini kondisinya memburuk.
"Sayangnya ada kemunduran dalam kondisi bayi. Keluarga meminta doa untuknya," kata juru bicara rumah sakit.