Istana: Dana Pembagian Sembako Jokowi Diambil dari Bantuan Presiden

9 April 2018 18:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Moeldoko di Pondok Pesantren Darussalam Banyuwangi (Foto: Dok. KSP)
zoom-in-whitePerbesar
Moeldoko di Pondok Pesantren Darussalam Banyuwangi (Foto: Dok. KSP)
ADVERTISEMENT
Kegiatan Presiden Joko Widodo yang membagikan sembako di sela kunjungan kerja menuai sorotan. Sejumlah tokoh, mulai dari Andi Arief hingga Fadli Zon menganggap tak seharusnya bagi-bagi sembako dilakukan saat kunker presiden.
ADVERTISEMENT
Kepala Staf Presiden Jenderal (Purn) Moeldoko menjelaskan soal anggaran yang digunakan Jokowi untuk membeli sembako. Sembako yang biasa dibagikan Jokowi ke masyarakat dibeli dari anggaran di pos Bantuan Presiden (Banpres).
"Ada di pos Banpres ada, Bantuan Presiden," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/4).
Anggaran yang ada di pos Banpres berasal dari dana operasional presiden. Pos ini dikelola oleh Sekretariat Presiden yang berada di bawah Sekretariat Negara.
Moeldoko menjelaskan pembagian sembako menggunakan tas berlatar warna merah dan putih dengan gambar pilar Istana sebenarnya sudah ada dari pemerintahan sebelumnya.
Banyak yang mempertanyakan anggaran yang dipakai Jokowi untuk pembagian sembako. Sempat ada isu bahwa dalam sembako yang dibagikan Jokowi ada amplop berisi uang.
ADVERTISEMENT
Namun sebetulnya kebiasaan Jokowi membagikan sembako sudah dilakukan sejak tahun 2016, terutama jelang Lebaran. Biasanya sembako yang dibagikan Jokowi terdiri dari minyak goreng, gula, beras, dan lainnya. Sembako tersebut ditaruh di dalam sebuah tas berwarna merah dan putih dengan gambar pilar istana kepresidenan.
Pembagian sembako di bulan Ramadhan bertujuan untuk mengurangi beban masyarakat dalam membeli kebutuhan pokoknya yang biasanya harganya naik.