Istana Sambut Baik Masukan GP Ansor soal Potensi Radikalisme

11 Januari 2019 14:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo menghadiri pertemuan dengan Pimpinan Pusat dan Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor se-Indonesia. (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menghadiri pertemuan dengan Pimpinan Pusat dan Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor se-Indonesia. (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
ADVERTISEMENT
Pertemuan jajaran pengurus pusat GP Ansor dengan Presiden Jokowi turut membahas potensi munculnya kelompok-kelompok radikal di beberapa daerah di Indonesia jelang Pemilu 2019. Kelompok ini dianggap memiliki tujuan terselubung, yakni mendirikan negara khilafah.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan pihaknya akan menindaklanjuti laporan terkait kelompok radikal tersebut.
"Ya, tadi rekan-rekan GP Ansor memberikan masukan kepada presiden atas berbagai situasi saat ini, di antaranya persoalan radikalisme yang perlu jadi perhatian bersama dan atensi bagi presiden," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (11/1).
"Ini sebuah upaya bagi presiden membuka pintu selebar-lebarnya kepada siapa pun untuk memberikan masukan atas hal-hal positif yang harus ditindaklanjuti ke depan," lanjutnya.
GP Anshor temui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan. (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
GP Anshor temui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan. (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
Dia pun menegaskan, pemerintah dan GP Ansor tak akan memberikan ruang bagi kelompok-kelompok radikal lantaran kelompok ini dapat menggangu masa depan anak-anak karena menanamkan paham yang salah.
"Begitu diberi toleransi, maka dia akan berkembang. Begitu dia berkembang, ini akan mengganggu masa depan anak bangsa Indonesia," jelasnya.
GP Anshor temui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan. (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
GP Anshor temui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan. (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
Karena itu, dia mengingatkan agar kelompok-kelompok radikal itu tak lagi melakukan kekacauan di masyarakat dan memanfaatkan situasi transisi demokrasi yang akan berlangsung dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
"Saya pribadi ingin mengingatkan, siapa pun yang bermain-main dengan itu, yang menggunakan kelompok radikal untuk kepentingan kelompok praktis, maka ini akan menjadi backfire. Jangan main-main dengan itu," pungkasnya.