Istana soal Jokowi di "Muslim 500": Bukti Presiden Diterima Muslimin

16 April 2018 19:24 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi di Pesantren Al Amien Prenduan (Foto: Biro Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di Pesantren Al Amien Prenduan (Foto: Biro Setpres)
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini Presiden Joko Widodo kembali masuk dalam daftar The Muslim 500. Dalam The Muslim 500 itu Jokowi berada di urutan 16 Muslim paling berpengaruh di dunia.
ADVERTISEMENT
The Muslim 500 adalah buku yang diterbitkan setiap tahun oleh Pusat Studi Strategis Islam di Amman, Yordania, bekerja sama dengan yayasan Pangeran Al-Waleed Bin Talal di Georgetown University, Amerika Serikat.
Jokowi menduduki peringkat ke-16, satu peringkat di bawah Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al-Nahyan, dan di atas Ulama Besar Saudi, Sheikh Abdul Aziz ibn Abdullah Aal Al-Sheikh.
Sebenarnya tak hanya Jokowi saja yang masuk dalam The Muslim 500, ada pula tiga tokoh Indonesia lainnya. Seperti Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, lalu Habib Luthfi bin Yahya dan Mantan Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga sebelumnya hampir setiap tahun sejak Muslim 500 diterbitkan masuk dalam daftar ini, berada di posisi dari 9 hingga 11.
ADVERTISEMENT
Menurut Kepala Staf Presiden Moeldoko, masuknya Jokowi ke dalam The Muslim 500 itu menjadi indikator bahwa Kepala Negara "telah betul-betul diterima di lingkungan kaum Muslimin dengan baik".
"Jadi kalau ada sebagian kecil yang menyuarakan bahwa Presiden selalu miring dalam konteks itu menurut saya perlu disudahilah. Enggak perlu lagi dieksploitasi dan seterusnya," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (16/4).
"Memang betul beliau telah memperjuangkan berbagai kepentingan umat Muslim. (Misalnya) Hari Santri, sekarang ada Bank Wakaf Mikro, semuanya itu ditujukan kepada bagaimana kesejahteraan pesantren," lanjut dia.
Moeldoko menjelaskan sebenarnya kesejahteraan itu bukan hanya dalam bentuk uang. Tetapi dari aspek batiniah.
"Presiden telah memperjuangkan, memutuskan Hari Santri Nasional, Bank Wakaf dan banyak lainnya," ucap Moeldoko.
ADVERTISEMENT